Polisi Berteriak, 5 Pemotor Lawan Arus Langsung Disergap Pasukan Brimob hingga Jadi Begini
Lantaran kaget, dua pria yang berboncengan motor merek Honda Beat bernomor polisi BE 3296 FC menyerempet kendaraan yang melintas.
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Polantas kemudian berteriak.
Ketika itu, anggota Brimob yang sedang mengamankan deklarasi #2019PrabowoPresiden di Bambu Kuning Square, sebelah Masjid At-Taqwa dan loket tiket kereta api, langsung berlari untuk membantu.
"(Dua pelaku) langsung disergap setelah sempat melawan. Ternyata, satu orang bawa senpi," kata Anis seraya menambahkan, dua pelaku langsung diamankan Tekab 308.
Selain senpi yang mirip senpi petugas kepolisian, saat penggeledahan ditemukan pula kunci letter T di saku jaket pria tersebut.
Satu Lagi Tertangkap

Sore hari, Tekab 308 berhasil meringkus satu pelaku lainnya. Tim kini masih memburu dua pelaku tersisa.
"Awalnya, dua orang diamankan. Sore, satu lagi diamankan," ujar Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyo.
"Sekarang masih dalam penanganan. Berapa jumlah anggota komplotan dan identitasnya, nanti dulu. Kami masih pendalaman," imbuhnya.
Komplotan Curanmor
Wakapolda Lampung Brigadir Jenderal Angesta Romano Yoyol menegaskan, tiga orang yang tertangkap karena melawan arus lalu lintas itu bukanlah pelaku teror.
Ia memastikan, ketiganya merupakan anggota komplotan curanmor.
"Mereka ini pelaku curanmor. Tidak ada kaitannya (dengan deklarasi #2019PrabowoPresiden)," kata Yoyol di Pos Pengamanan Stasiun Kereta Api Tanjungkarang, Jumat (7/9).
Sebagai catatan, ketika terjadi peristiwa lima pria nekat menerobos arus satu arah di Jalan Raden Intan, pada saat bersamaan sedang berlangsung acara deklarasi bertajuk #2019PrabowoPresiden.
Tepatnya di Bambu Kuning Square, sebelah Masjid At- Taqwa dan loket tiket kereta api, dekat Stasiun KA Tanjungkarang.
Wakapolda Yoyol menjelaskan, komplotan curanmor ini berjumlah lima orang.