Tahanan Koruptor Pose Gembira, Alissa Wahid Tulis Komentar Menohok
Menanggapi hal ini, Alissa Wahid kemudian menanyakan jika kenapa wajah mereka tampak tidak ada penyesalan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Putri sulung mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid tampak mengomentari foto para tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dari laman Twitter@AlissaWahid yang diunggah pada Sabtu (8/9/2018).
Awalnya, netter dengan akun @eMbahNyutz mengunggah dua kolase foto para pria berompi oranye.
Baca: Lakukan Hal Tak Terduga, Anggota DPRD Kota Malang Ini Lolos dari Status Tersangka Korupsi
Para pria tersebut tampak menghadap ke kamera sembari mengangkat tangan mereka dan tersenyum.
"Selebrasi "Tim Rompi Oranye," tulis akun tersebut.
Menanggapi hal ini, Alissa Wahid kemudian menanyakan jika kenapa wajah mereka tampak tidak ada penyesalan.
"Lihat wajah2nya kok nggak ada penyesalan gitu ya?" tulis Alissa.

Postingan itu pun kemudian ramai dikomentari para netizen.
Sebagian turut merasa kesal melihat para koruptor tersenyum dan seolah-olah tidak malu dengan perbuatan mereka.
@daniellsinaga: "Seperti baru meraih medali emas."
@sbtarigan: "Tidak ada rasa malu."
@winartogalur: "Tuh mah kelihatan seneng dan bangga kok, bahkan gak ada malunya."
@dwi_brom: "Mereka mungkin tdk pernah masuk koran dan diberitakan medsos, sekalinya diberitakan, nampang pakai rompi orange, makanya berusaha memberikan senyum dan pose terbaik mereka ... kok bisa gitu tho ya, apa masyarakat umum sdh menganggap korupsi itu bukan lagi kejahatan yg memalukan ?"
Fakta di Balik Foto Tersebut
Berdasarkan penelusuran dari TribunWow.com, foto tersebut adalah foto para tahanan KPK yang menjalani proses pencoblosan di Pilkada DKI Jakarta 2017 silam di KPK.
Diberitakan Tribunnews, 15 Februari 2017, para tahanan tampak antusias mengikuti pesta demokrasi yang diselenggarakan.
Dari foto tersebut tampak mantan Ketua Komisi IV DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi.
Tahanan pertama yang memberikan suara adalah Country Director PT EK Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair.

Kemudian ada anggota Komisi V DPR RI Andi Taufan Tiro.
Sejak tiba di KPK, Andi Taufan memberikan jumlah jari telunjuk dua ketika ditanya pilihannya.
Tahanan ketiga yang memberikan suara adalah Direktur PT Melati Technofo Indonesia Fahmi Darmawansyah.
Saat diminta sesi foto bersama, Fahmi memamerkan tiga jarinya.
Yang memberikan suara selanjutnya adalah pegawai PT Melati Technofo Indonesia Muhammad Adami Okta yang juga memamerkan tiga jarinya.
Kemudian pemilik Direktur CV Sumber Laut Perkasa Hariman Basuki yang memamerkan hanya satu jari dan Andi Zulkarnain atau Choel Mallarangeng.
Para tahanan tersebut mencoblos di TPS 019, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Petugas KPU Jakarta Selatan sebelumnya mendatangi KPK dan mempersiapkan untuk pencoblosan mulai dari ketersediaan surat suara, bilik pencoblosan dan tinta.
Tak hanya petugas dari KPU Jakarta Selatan, pencoblosan di samping gedung Komisi Pemberantasan Korupsi juga disaksikan tiga orang Pengawas Pemilu. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)