Fakta Fakta Dugaan Pencabulan Driver Ojek Online, Dikira Suara Bercanda dan Siasat Antar Kunci
Lokasi percobaan pencabulan terhadap penumpang ojek online ternyata biasa menjadi tempat orang berpacaran.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lokasi percobaan pencabulan terhadap penumpang ojek online (ojol) oleh pengemudi (driver) ojol di Bukit Sukamenanti, Kota Bandar Lampung ternyata biasa menjadi tempat orang berpacaran.
Berikut fakta-fakta yang dirangkum Tribunlampung.co.id di lapangan dan kesaksian warga yang menolong.
1. Jadi Tempat Pacaran
Warga setempat pun sudah beberapa kali menegur muda-mudi yang datang ke tempat itu.
Suharti (45), istri ketua RT 6 Lingkungan II Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, mengungkapkan, lokasi percobaan pencabulan itu berada di balik bukit bekas area tambang batu.
"Di belakang sini, lewat jalan ini (Jalan Rusa). Sering jadi tempat pacaran. Apalagi kalau malam minggu, ramai," kata Suharti seraya menunjuk ke arah bukit di depan rumahnya, Selasa (11/9).
Suharti menjelaskan, ada jalan setapak yang bersemak-semak sebelum bukit tersebut. Adapun tambang batu di bukit itu sudah tidak beroperasi.
"Banyak batu-batu di sana, bisa buat tempat duduk. Makanya, banyak anak-anak muda pacaran. Lihat-lihat pemandangan," tuturnya.
Warga, lanjut Suharti, sudah pernah menegur muda-mudi agar tidak berduaan di balik bukit tersebut.
"Sudah pernah ditegur, tapi tetap aja ada yang pacaran di sana," ujar Suharti.
"Tapi, sejak kejadian kemarin (percobaan pencabulan), tidak ada lagi yang ke sana," sambungnya.
Pantauan Tribun Lampung, Selasa, untuk menuju ke balik Bukit Sukamenanti, ada jalan setapak sekitar 100 meter yang harus dilewati. Jalan bersemak-semak itu hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Sebelum sampai di lokasi, terdapat tumpukan sampah rumah tangga yang berada di samping rumah kosong.
Setibanya di lokasi, kondisi tempat ini terbilang sepi dan sulit terpantau dari arah Perumahan Sukamenanti. Terdapat bebatuan yang bisa digunakan untuk duduk.
Baca: Di Balik Gunung, Driver Ojek Online Cabuli Penumpang Wanitanya
2. Dikira Suara Canda
Aksi percobaan pencabulan oleh pengemudi ojol terhadap penumpangnya diketahui warga setelah mendengar suara teriakan dari arah Bukit Sukamenanti.
"Kami sedang duduk di bawah pohon jambu. Saya dan ibu-ibu lain dengar teriakan minta tolong dari arah bukit. Kan dekat," kata Suharti, istri ketua RT 6.
Namun, sebelum menyadari adanya teriakan minta tolong, warga mengira suara tersebut adalah suara muda-mudi yang sedang bercanda.
"Awalnya, kayak suara anak-anak muda pacaran, kayak lagi bercanda. Tapi, suaranya makin kuat. Akhirnya, didatangi bapak-bapak," beber Suharti.
Setelah didatangi, akhirnya diketahui ada seorang pria yang hendak melakukan pencabulan terhadap perempuan.
"(Pria itu) langsung ditarik, dibawa ke sini, dimintai keterangan. Sudah itu, polisi datang ke sini," ujar Suharti.
Ria, warga Jalan Rusa, mengaku awalnya kaget melihat beberapa warga berlarian ke arah Bukit Sukamenanti.
Setelah itu, ia mengetahui bahwa warga mendengar suara teriakan dari balik bukit tersebut.
"Awalnya saya enggak tahu. Cuma tahu warga lari ke arah balik bukit, lewat semak-semak itu," tutur
Ria, Selasa (11/9).
"Ternyata, warga lari ke arah sumber suara di bekas tambang batu," imbuhnya.
Baca: Driver Ojek Online Cabuli Penumpang, Polresta Bandar Lampung Beri Imbauan Ini Kepada Masyarakat
3. Jalan Buntu
Ria mengungkapkan, warga berhasil mengamankan pengemudi ojol yang hendak mencabuli penumpangnya.
Pengemudi ojol itu tidak bisa kabur lantaran jalan di balik bukit adalah jalan buntu.
"Saya pikir apa, ternyata ada yang mau dicabuli. Pelakunya enggak bisa kabur. Mau kabur ke mana, itu kan jalan buntu. Pelaku langsung dibawa ke rumah Pak RT," beber Ria.
Ria membenarkan lokasi di balik Bukit Sukamenanti kerap menjadi tempat muda- mudi berpacaran.
"Tapi, warga enggak tahu kalau ada orang keluar masuk. Kan di sini masih jarang rumah-rumah. Tempat masuknya itu tempat buang sampah," jelas Ria.
4. Diajak Antar Kunci
Sebelum kejadian, ternyata K (22), korban percobaan pencabulan, diajak oleh pengemudi ojol bernama Subhan Qohar (24) untuk mengantar kunci.
Lokasinya di daerah Jalan Rusa, Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton. Ini diketahui warga dari keterangan korban usai kejadian.
"Si cewek ngaku diajak nganter kunci punya saudara pengemudi ojek online ini. Kan si pelaku ini orang (warga) Jalan Onta, dekat sini," tutur Suharti (45), istri ketua RT 6, Lingkungan II, Kelurahan Sukamenanti, Kecamatan Kedaton.
Korban, beber Suharti, mengaku tinggal di rumah kos di belakang mal.
Sebelum kejadian, sambung Suharti, K memesan ojol karena ingin pergi ke Pusat Perbelanjaan Simpur, Tanjungkarang Pusat.
"Katanya, dia (korban) akan diantar dari kosan ke Simpur, cari makan. Sebelum ke Simpur, pelaku ngajak korban nganter kunci ke rumah saudaranya di Jalan Rusa. Tapi, malah diajak di bukit itu," beber Suharti. (nif)