Gatot Nurmantyo, Pernah Ditawari Masuk Gerindra Hingga Diklaim Gabung ke PAN

Gatot Nurmantyo, Pernah Ditawari Masuk Gerindra Hingga Diklaim Gabung ke PAN

Penulis: taryono | Editor: taryono
Gatot Nurmantyo 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah gagal maju Pilpres 2018, baik sebagai capres atau cawapres, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jadi rebutan 2 kubu: kubu Jokowi dan Prabowo.

Terbaru, Gatot diklaim bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Hal ini diungkapkan oleh Anggota Dewan Pembina Gerindra, Djoko Santoso.

"Gatot bagus, tapi sampai sekarang yang bersangkutan belum ada permintaan (bergabung), ya kita tunggu lah. Dia gabung di PAN kata beritanya," ujar Djoko di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (12/8/2018).

Baca: Saksikan Siaran Langsung Semifinal dan Final Japan Open 2018 di MNC TV

Djoko Santoso merupakan kandidat kuat ketua Tim Pemenangan prabowo-Sandiaga. Dari kacamatanya, Gatot adalah sosok supel yang mudah bergaul.

Karenanya, ia yakin kehadiran Gatot bisa menambah amunisi bagi timses Prabowo-Sandiaga.

"Ya namanya mantan Panglima TNI. anda bisa lihat sendiri, Pak Gatot cerdas pinter banyak bergaul," puji anggota dewan pembina Partai Gerindra ini.

Namun demikian, Djoko menegaskan bergabungnya Gatot masih belum pasti.

Dia masih menunggu kejelasan status Gatot sebagai kader PAN, baru mencarikan posisi yang sesuai dengan kapasitasnya di dalam timses.

"Jadi ya Insya Allah, kalau gabung PAN kan berarti dukung kita. Terkait posisi, malah mau gabung ya (baru) tak kasih," Djoko menyudahi.

Baca: Gubernur Edy Rahmayadi Usir Emak-emak Pendemo Gara-gara Disela Omongannya

Adapun PAN membenarkan kabar bergabungnya eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo

"Benar (Gatot bergabung)," kata Waketum PAN Viva Yoga Mauladi saat dimintai konfirmasi, Rabu (12/9/2018).

Namun Viva tak menjelaskan kapan Gatot resmi bergabung ke PAN.

Namun dia menyebut Gatot sudah menyampaikan kesiapannya kepada sang ketum, Zulkifli Hasan, untuk memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Pak Gatot sudah bertemu Bang Zulkifli Hasan dan menyatakan kesiapan untuk bergabung untuk pemenangan Prabowo-Sandi," sebutnya.

Viva memastikan Gatot dimasukkan ke struktur timses Prabowo-Sandi. Posisi strategis disiapkan untuk Gatot.

"Ditempatkan di posisi strategis. Nanti resminya Pak Prabowo yang mengumumkan," ucap Viva.

Belakangan kabar itu dibantah oleh Gatot sendiri.

Baca: Masa Lalunya dengan Prabowo Diungkit, Ridwan Kamil Sebut Balas Budi

Lewat akun resmi Twitternya, pensiunan jenderal bintang empat itu tegas mengatakan kabar itu hoax.

 Ia menyebutkan hanya akan berada di tengah dan menjadi pengamat saja.

"Berita tentang saya bergabung ke PAN atau bergabung dalam timses Prabowo-Sandi itu HOAX. Untuk saat ini, biarkan saya ditengah saja. Saya tidak kemana2, masih menjadi pengamat saja. Saat ini saya ingin fokus untuk kegiatan yang lain. Mohon doa yang terbaik untuk saya," kicau Gatot.

Dalam unggahan lainnya, Gatot menyebutkan, akan menentukan pilihan apabila itu pro rakyat, pro kesejahteraan rakyat, dan pro persatuan.

Dalam kicauannya itu, ia menyertakan sebuah video singkat berisi ucapannya itu.

"Untuk saat ini saya ingin fokus untuk kegiatan yg lain. Tatapi saya akan menentukan pilihan apabila itu pro rakyat, pro kesejahteraan rakyat dan pro kesatuan.
#gatotnurmantyo," tulisnya.

Jauh sebelumnya, Gatot pernah ditawari masuk Partai Gerindra oleh Prabowo.

Hal ini diungkap Gatot saat ditanya isi pertemuan  dengan Ketua Umum Gerindra tersebut.

Saat itu, banyak yang menduga Gatot bertemu dengan Prabowo untuk membicarakan tentang Pilpres 2019.

Dia mengaku pertemuan dilakukan untuk pamitan karena dirinya bakal memasuki masa pensiun.

Meski demikian, mantan Kasad TNI ini mengakui dalam pertemuan itu ditawari masuk Gerindra oleh Prabowo.

"Enggak ada (pesan khusus), hanya beliau menyampaikan kalau nanti mau bergabung saya terbuka," kata Gatot di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/3) tadi malam.

Namun, Gatot mengaku kepada Prabowo belum bisa bicara soal politik.

Sebab, dirinya masih aktif menjadi prajurit TNI.

"Saya bilang pak, saya belum bicara masalah itu, karena bapak sama dengan saya. Apabila saya jadi bapak dan bapak jadi saya ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau bapak ditanya. Iya ya, enggak boleh berpolitik praktis ya (Gatot menirukan perkataan Prabowo)," cerita Gatot.

Sementara di kubu Jokowi sebelum juga sempat mengincar sosok Gatot.

Hal ini dikatakan  Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk posisi  ketua tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yang belakangan diisi Erick Thohir.

Ketua DPR ini menambahkan, pertimbangan lain soal sosok militer menjadi TKN Jokowi-Ma'ruf karena jago dalam urusan strategi.

Nama ketua TKN Jokowi-Ma'ruf bakal diumumkan dalam waktu dekat.

"Ya bisa jadi," ujar Bamsoet.

KIK, ujar Bamsoet, telah menyadari struktur TKN bakal memengaruhi pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Untuk itu, koalisi tidak terburu-buru dan berhati-hati dalam menyusun struktur TKN Jokowi-Ma'ruf.

"Penentuan daripada ketua tim dan struktur itu juga sangat menentukan kekuatan daripada tim ini dalam perjalanannya ke depan," tuturnya.

"Jadi Pak Jokowi dan para stakeholder Jokowi dua periode ini sangat hati-hati dalam menentukan tim. Kita berharap tim ini bekerja solid, bisa merangkum seluruh relawan yang ada. Hampir ratusan relawan tersebar di seluruh Indonesia. Ini kan perlu dirangkul dalam satu derap langkah yang sama," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved