Geram Tak Ada yang Menolong Haringga saat Dikeroyok, Saksi Mata: Apa Anda Berani Jika di TKP?
Jika ia menolong di tengah kerumunan massa yang sudah kalap seperti itu, sama artinya dengan bunuh diri.
Jika saya menolong di tengah kerumunan massa yang sudah kalap, itu artinya saya bunuh diri.
Mbok yo dipikir kalau mau beri statemen. Apa Aiman berani bertindak jika waktu itu ada di TKP?," tulisnya lagi.
Apalagi kata dia, sebelum kejadian kerumunan massa terkena gas air mata, dan kemudian ada yang teriak 'copet'.
"Boleh mati tapi tak boleh mati konyol.
Statemen Aiman ketika wawancara dengan Edy Rahmayadi, tak ada yang berani menolong, KELIRU.
Jika kita paham psikologi massa, tak mungkin ada yang berani menolong.
Sebelumnya massa kena gas air mata. Tiba-tiba ada yang bilang copeeet. Matiiin," jelasnya lagi.
Ia juga mengoreksi pernyataan Kasat Reskrim soal jam peristiwa itu berlangsung.
"Statemen Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M.Yoris Maulana, juga salah.
Di beberapa media online, dia bilang kejadian sekitar jam 13. 00 WIB.
Peristiwa itu terjadi 15 menit sebelum pertandingan.
Ada pengumuman dari dalam stadion," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/aiman_20180925_131949.jpg)