Gempa Donggala
Tsunami Palu, Terungkap Dalam Sejarah Palu Pernah Dihantam Tsunami 15 Meter
Donggala dan Kota Palu dua wilayah di Sulawesi Tengah yang mengalami kerusakan parah menyusul gempa dahsyat 7,4 SR dan Tsunami
Menurut Hamilton (1979), ada beberapa segmentasi sesar yang sangat berpotensi membangkitkan gempabumi kuat di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Sesar-sesar tersebut adalah:
(a) Sesar Palu-Koro yang memanjang dari Palu ke arah Selatan dan Tenggara melalui Sulawesi Selatan bagian Utara menuju ke selatan Bone sampai di laut Banda,
(b) Sesar Saddang yang memanjang dari pesisir Pantai Mamuju memotong diagonal melintasi daerah Sulawesi Selatan bagian tengah, Sulawesi Selatan bagian selatan, Bulukumba menuju ke Pulau Selayar bagian Timur, dan
(c) Sesar Parit-Parit di Laut Makassar Selatan dan Laut Bone, dan beberapa anak patahan baik yang berada di darat maupun di laut.
Untuk mengetahui tingkat aktivitas kegempaan di Palu, perlu dilakukan kajian sejarah gempabumi dan seismisitas.
Berdasarkan distribusi seismisitas, tampak klaster aktivitas gempabumi yang cukup tinggi di sepanjang sesar aktif Palu-Koro hingga memotong Kota Palu.
Ditinjau dari kedalaman gempabuminya, aktivitas gempabumi di zona ini tampak didominasi oleh gempabumi kedalaman dangkal antara 0 hingga 60 kilometer, yang merupakan cerminan pelepasan tegangan kerak bumi yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
Klaster seismisitas gempabumi dangkal ini terkonsentrasi hampir merata baik di lepas pantai maupun di daratan. Klaster seismisitas ini merupakan gambaran dari sangat aktifnya kondisi tektonik di kawasan ini.
Kondisi seismisitas ini menunjukkan bahwa daerah Palu dan sekitarnya merupakan daerah yang rawan terhadap gempabumi dan tsunami. Apalagi kondisi seismisitas dan tektonik yang ada mendukung untuk terjadinya gempabumi kuat dengan kedalaman dangkal yang dapat membangkitkan tsunami.
Sejarah Gempa bumi
Daerah Palu dan sekitarnya, selain sangat rawan gempabumi juga rawan terhadap tsunami. Kerawaan gempabumi dan tsunami daerah ini sudah dibuktikan dengan beberapa catatan sejarah gempabumi dan tsunami yang berlangsung sejak tahun 1927, seperti Gempa bumi dan Tsunami Palu 1927, Gempa bumi dan Tsunami Parigi 1938 dan Gempa bumi dan TsunamiT ambu 1968.
Gempabumi dan Tsunami Palu 1 Desember 1927 bersumber di teluk Palu dan mengakibatkan kerusakan parah diKota Palu, Palu, Biromaru dan sekitarnya.
Gempabumi juga dirasakan dibagian tengah Pulau Sulawesi yang jaraknya sekitar 230 kilometer. Selain menimbulkan kerusakan sangat parah, gempabumi ini juga memicu tsunami di Teluk Palu.
Gelombang Tsunami yang tingginya mencapai 15 meter ini terjadi segera setelah terjadi gempabumi. Banyak bangunan rumah di kawasan pantai mengalami kerusakan parah.
Bencana ini menyebabkan 14 orang meninggal, dan 50 orang luka-luka.