12 Siswi SMP Satu Sekolah di Lampung Hamil, Pernikahan Bukan Solusi. Apa yang Harus Dilakukan?
12 Siswi SMP Satu Sekolah di Lampung Hamil, Pernikahan Bukan Solusi. Apa yang Harus Dilakukan?
Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Jadi bukan hanya fokus pada proses kejadian tindakan asusila.
Tapi edukasi bagaimana pencegahan agar kejadian tidak berulang.
"Edukasi ke sekolah juga harus hati-hati. Kami melalui program konseling masalah kespro bukan hanya memberikan buku, tapi mengajari guru bagaimana cara mentransfer isi buku itu kepada siswanya," jelas Hafsah.
Program ini sudah berjalan sejak Agustus lalu di tiga sekolah di Bandar Lampung, yakni di SMPN 13, SMPN 22, dan SMPN 25.
Pencegahan di luar sekolah sendiri tengah bekerja sama dengan pelayanan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM).
"Ini untuk meng-cover edukasi teman-teman di luar sekolah. Kita juga mengedukasi teman-teman komunitas yang fokus pada masalah ini," ujarnya.(*)
Siswi SMA dihamili tetangganya
Hati siapa yang tak perih mengetahui putri semata wayang menjadi korban kekerasan seksual, bahkan hingga hamil.
Korban yang masih anak di bawah umur ini digagahi tetangganya di bawah ancaman senjata tajam.
AZ (14), warga Kotabumi, Lampung Utara, menjadi korban kekerasan seksual.
DR, ayah AZ, harus menelan pil pahit saat mengetahui anak semata wayangnya sudah hamil lima bulan.
Dengan mengenakan jilbab biru, Minggu, 30 September 2018, siswi kelas 1 SMA ini menceritakan kisah pilu yang dialaminya.
AZ mengaku dua kali dicabuli oleh pria yang merupakan tetangganya sendiri.
Terakhir, AZ dipaksa melayani nafsu bejat pelaku pada tiga bulan lalu di rumah neneknya.
Di bawah ancaman senjata tajam, AZ tak bisa berbuat banyak.