Tribun Metro

VIDEO - RSUD Ahmad Yani Metro Punya 15 Clinical Pathway, Apa Fungsinya?

Namun, untuk menggapainya perlu kerja sama yang solid seluruh jajaran. Terlebih telah diluncurkan program 10 Clinical Pathway.

Penulis: Okta Kusuma Jatha | Editor: Daniel Tri Hardanto

Laporan Live Streaming Reporter Tribun Lampung Indra Simanjuntak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO – Memperingati hari jadi ke-46, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro meluncurkan program 10 Clinical Pathway, Selasa, 2 Oktober 2018.

Wali Kota Achmad Pairin mengatakan, RSUD harus bisa melayani dengan hati.

Karena itu perlu dijaga kekompakan bersama dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan tetap mengedepankan senyuman kepada pasien maupun keluarganya.

"Saya memberi apresiasi kepada para dokter dan karyawan yang mendapatkan prestasi atas kinerjanya. Tak lupa saya ingatkan untuk dapat memperhatikan mengenai masalah sarana dan prasarananya dengan cara mengevaluasi letak kekurangan," kata Pairin saat memimpin apel di halaman RSUD Ahmad Yani.

Pairin memiliki keyakinan RSUD Ahmad Yani ke depan akan jauh lebih maju.

Baca: Parkir Liar di RSUD Ahmad Yani Bikin Macet

Baca: RSUD Ahmad Yani Kembali Tolak Pasien

Namun, untuk menggapainya perlu kerja sama yang solid seluruh jajaran. Terlebih telah diluncurkan program 10 Clinical Pathway.

Direktur RSUD Ahmad Yani Erla Andriyanti menjelaskan, pihaknya menambah 10 clinical pathway. "Jadi total kita sudah memiliki 15, karena sebelumnya kita sudah punya 5. Kami mengharapkan itu akan tambah terus setiap tahunnya dalam rangka pengendalian mutu dan biaya," tandasnya.

Clinical Pathway adalah jalur klinis atau sebuah pedoman yang digunakan untuk melakukan tindakan klinis berbasis bukti pada fasilitas layanan kesehatan.

Hal yang berkaitan dengan clinical pathway telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004.

Adapun manfaat yang diharapkan dari clinical pathways selain adanya peningkatan mutu pelayanan standar berdasarkan studi kedokteran berbasis bukti, diharapkan adanya efektivitas biaya.

Karena dapat digunakan sebagai salah satu unsur untuk melakukan audit medis yang berujung pada peningkatan mutu pelayanan. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved