Prabowo Taklukkan Gunung Tertinggi? Tim Kopassus Inilah yang Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest

Prabowo Taklukkan Gunung Tertinggi? Tim Kopassus Inilah yang Kibarkan Merah Putih di Puncak Everest

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Dua orang serdadu Kopassus Tim Ekspedisi Everest Indonesia 97 bersama seorang pelatih asal Kazakhastan Anatoli Boukreev. (chirpstory.com) 

Semangat Misirin kembali terpacu.

Setelah istirahat sejenak dan makan permen untuk memasok energi.

"Saya pelan-pelan maju lagi sambil terus berdoa. Malu rasanya kalau saya pulang gagal."

Setelah Muji, Misirin pun tiba di puncak, disusul Iwan.

"Kami semua tak henti menyebut asma Allah. Sayang, kami tak sempat menyanyikan Padamu Negeri karena kabut dan angin kencang mulai datang. Kami harus segera turun," ungkapnya.

Berada di puncak tertinggi dunia tak pernah terbayangkan oleh Misirin sebelumnya.

"Cita-cita saya dulu cuma masuk ABRI. Makanya, begitu diterima jadi tamtama tahun 87, saya sudah senang. Apalagi setelah masuk Kopassus," kata dia.

"Di sinilah saya terpilih sebagai tim pendaki gunung karena dinilai mampu. Sebelum ini, saya pernah mencapai puncak Mandala di Irian Jaya," paparnya.

Sekalipun berpengalaman mendaki, banyak kendala baru dialami Misirin dalam ekspedisi Everest ini.

Misalnya, di ketinggian 6.000 meter, saat oksigen menipis dan suhu anjlok drastis, ia mendadak kehilangan nafsu makan.

Apa saja yang ditelannya selalu dimuntahkan. Kelainan itu juga dialami Muji dan Iwan.

"Selain lemas, kepala rasanya kayak dibor," kata Misirin yang kemudian banyak-banyak minum teh manis hangat agar suplai tenaga tetap terjaga.

"Akhimya, saya paksakan makan buah leci hangat sampai tiga malam berikutnya. Selain menyantap leci, Kami juga makan vitamin dalam dosis ringan," kata dia.

Perjalanan pulang pun tak kalah berbahayanya.

"Di ketinggian 8.500 meter, kami terpaksa bermalam karena terhadang badai salju. Sementara persediaan oksigen tinggal dua tabung. Terpaksalah kami sibuk membagi rata oksigen," cerita Misirin.

Di situlah, Misirin nyaris tewas kehabisan oksigen.

Halaman
1234
Sumber: Intisari Online
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved