5 Tuntutan Bobotoh kepada PSSI dalam Bandung Melawan Part 1, Ribuan Orang Kompak Kepalkan Tangan
Ribuan orang tersebut melangsungkan aksi Bandung Melawan (PSSI). Dalam aksi tersebut, massa menyerukan 5 tuntutan Bobotoh kepada PSSI.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Ribuan orang yang mengatasnamakan sebagai pendukung Persib Bandung atau dikenal sebagai Bobotoh, memenuhi Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (13/10/2018).
Ribuan orang tersebut melangsungkan aksi Bandung Melawan (PSSI).
Dalam aksi tersebut, massa menyerukan 5 tuntutan Bobotoh kepada PSSI.

Aksi tersebut merupakan aksi protes pendukung Persib Bandung atau Bobotoh, terkait sanksi berat Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk Persib Bandung.
"Ini merupakan aksi Bandung melawan I, akan ada yang kedua, ketiga, keempat, sampai tuntutan dipenuhi," kata Heru Joko, Sabtu (13/10/2018).

Berikut, 5 tuntutan Bobotoh kepada PSSI.
1. Mengutuk dan mengecam keras putusan Komdis PSSI terkait sanksi terhadap Persib dan suporternya, yang terkesan tebang pilih dan tidak berlandaskan keadilan.
2. Mendesak PSSI untuk melakukan evaluasi total dan melakukan reformasi kepengurusan dengan membersihkan mafia-mafia di tubuh PSSI, yang akan merusak persepakbolaan Indonesia.
Baca: Ribuan Bobotoh Macetkan Kota Bandung, Ajukan 5 Tuntutan Ini ke PSSI
3. Mendesak PSSI untuk tidak mengambil keputusan-keputusan yang instan, sebaliknya lebih mengutamakan keputusan yang dapat mendidik dengan melakukan pembinaan yang komprehensif terhadap suporter.
4. Mengajak seluruh elemen suporter Indonesia untuk bersatu melawan pihak-pihak yang merusak persepakbolaan Indonesia.
5. Mengajak seluruh elemen Bobotoh untuk bersatu dan tetap satu tujuan menyuarakan keadilan dan mengawal Persib untuk menjadi juara.
Persib Bandung Disanksi PSSI

Sebelumnya, Komdis PSSI telah memberikan sanksi berat untuk Persib Bandung, yakni menggelar pertandingan kandang di luar Pulau Jawa tanpa penonton sampai akhir musim 2018.
Dan, pertandingan kandang tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi 2019.
Menanggapi hal tersebut, PSSI melalui wakil ketua umumnya, Joko Driyono, menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi siapapun yang melakukan pelanggaran.
“PSSI memastikan setiap pelanggaran disiplin kompetisi mendapatkan sanksi. Tidak ada toleransi,” kata Joko.