Angkat Balitanya dari Kuali Mendidih, Ida Farida Langsung Terjun ke Kolam
Angkat Balitanya dari Kuali Mendidih, Ida Farida Langsung Terjun ke Kolam
Angkat Balitanya dari Kuali Mendidih, Ida Farida Langsung Terjun ke Kolam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Keceriaan Fadilah Salma (1,8 tahun), warga Dusun Sinar Baru RT 2, Desa Sidomekar, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, mendadak sirna.
Balita yang baru bisa berjalan itu mengalami insiden tercebur ke kuali besar berisi rebusan air gula merah.
Peristiwa ini pun mengejutkan ibunda Fadilah, Ida Farida (37), yang berada di dekat kuali tersebut.
Baca: Balita Masuk Kuali Panas Bisa Dikover Jamkesda Asalkan Kantongi Syarat Ini
Ida tak percaya buah hatinya yang kala itu sedang asyik bermain lari-larian bersama kakaknya, bisa tercebur ke kuali berisi rebusan air tersebut.
Saat ini, Fadilah masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM). Sekujur tubuhnya melepuh karena luka bakar.
"Kalau waktu bisa mundur saya mau mengulangnya, agar anak saya gak seperti ini," kata Ida yang masih terus menangis saat ditemui Tribun di RSUDAM, Bandar Lampung, Jumat (12/10) sore.
Ida sempat enggan menceritakan kejadian yang menimpa Fadilah. Ia mengaku tak tahan untuk menceritakan kembali peristiwa tersebut.
"Gak bisa ngebayangi saya," ucapnya.
Baca: Balitanya Masuk Kuali Mendidih, Warga Lampung: Nggak Bisa Ngebayangin Saya
Tak lama berselang, Ida akhirnya bersedia menceritakan insiden yang terjadi tiga hari lalu, Rabu (10/10) sekitar pukul 11.00 WIB.
Ida menceritakan, saat itu dirinya melakukan aktivitas seperti biasa, yakni mencetak gula merah. Sementara sang suami, Samhudi, sedang menderas kelapa.
Kediaman keluarga Samhudi berarsitektur setengah panggung, yang terbuat dari kayu.
Sedangkan lokasi memasak berada di bagian bawah, dan dekat dengan ujung ubin rumahnya.
Karena itulah, saat Fadilah terjatuh dari lantai rumah langsung tercebur ke kuali.
Menurut Ida, saat dirinya sedang mengolah gula merah, Fadilah pun tengah asyik bermain dengan kakak tertuanya, Kia (6), di dalam rumah.
Entah bagaimana, tiba-tiba Ida dikagetkan suara jeritan Fadilah.
Tak dinyana, Fadilah ternyata jatuh dan tercebur ke dalam kuali berisi rebusan air gula merah.
"Saya lagi cetak gula, posisi membelakangi kuali. (Begitu dengar jeritan) langsung saya tengok, anak saya sudah di dalam kuali," ucapnya.
Baca: Sekujur Tubuh Balita 1 Tahun Melepuh Akibat Tercebur Kuali Rebusan Gula, Kakek: Hanya Tersisa Rambut
Ida terperanjat melihat buah hatinya. Ia pun refleks memberikan pertolongan dengan mengangkat Fadilah dari dalam kuali. Ida yang dalam kondisi panik, langsung menggendong anaknya dan terjun ke kolam yang ada di sebelah rumahnya.
"Posisi badannya kan kecil, jadi hanya ada rambut, langsung saya ambil, angkat dan saya peluk lalu cebur ke kolam sebelah bareng-bareng," ucapnya terbata-bata.
Ia pun berteriak minta pertolongan warga. Beberapa menit kemudian, Samhudi dan tetangga tiba di lokasi dan langsung membawa Fadilah ke klinik.
Upaya memberi pertolongan kepada Fadilah, juga tak mudah. Dengan mengendarai sepeda motor, Ida awalnya membawa Fadilah ke bidan setempat. Namun, sang bidan angkat tangan.
Ida kemudian melarikan putrinya ke puskesmas terdekat. Setali tiga uang, petugas puskesmas juga menyatakan tak mampu mengobati luka bakar Fadilah.
Baca: Penyesalan Mendalam Ibu Balita Masuk Kuali Berisi Air Rebusan Gula
Pasutri itu pun berinisiatif meminjam mobil tetangganya untuk membawa Fadilah ke RSUD Dadi Tjokrodipo di Bandar Lampung.
Lagi-lagi, petugas medis menyatakan tidak sanggup menangani Fadilah. Akhirnya, Fadilah dibawa ke RSUDAM dan langsung menjalani operasi.
"Pertama, saya bawa ke bidan, tapi gak sanggup. Lalu saya bawa ke Puskesmas Karya Tunggal, gak sanggup juga. Terus dibawa ke (RSUD Dadi) Tjokrodipo, di situ gak sanggup juga, akhirnya bisa di RSUDAM jam setengah dua," katanya.
"Memang kelamaan di jalan, kan berjauhan namanya di pelosok," imbuh Ida.
Info di Facebook
Dolimin (70), kakek Fadilah, mengaku sangat kaget begitu mengetahui kabar musibah tersebut. Warga Telukbetung Timur, Bandar Lampung, ini justru tahu insiden yang dialami cucunya dari media sosial Facebook.
Baca: Terbongkar Praktek Pesta Seks Tukar Pasangan, Ternyata Pelaku Sudah 4 Kali Gelar Pesta
"Namanya musibah, saya juga baru dikabarin kemarin, itu pun dari Facebook. Memang mantu saya itu kerjanya nderes (penyadap) kelapa dan buat gula merah," ucap Dolimin saat ditemui di RSUDAM.
Saat ditanya kondisi terakhir Fadilah pasca operasi, Dolimin hanya geleng-geleng kepala. "Semoga mendapat petunjuk dan Tuhan memberi kesembuhan," ujarnya.
Dolimin pun mengajak Tribun untuk melihat kondisi Fadilah dari balik kaca ruang perawatan di RSUDAM. Balita itu didiagnosis mengalami luka bakar luar biasa di sekujur tubuhnya.
Fadilah tampak tergolek lemas di ruang ICU setelah menjalani operasi penutupan kulit dan pemasangan selang. Sekujur tubuhnya dibungkus perban putih hingga tersisa bagian mata mulut dan rambut. Terlihat juga mesin perekam aktivitas jantung atau electrocardiograms (ECG).
"Beginilah keadaannya, kalau kembali seperti semula wa allahu alam, yang penting sehat lagi," ucap Dolimin seraya meneteskan air mata.
Baca: Begini Reaksi Najwa Shihab Saat Sang Suami Beberkan Urusan Ranjang
Dolimin menuturkan, saat ini anaknya sedang kesulitan untuk menutupi biaya perawatan Fadilah. Pasalnya, Fadilah tidak memiliki asuransi kesehatan, termasuk BPJS.
"Namanya juga orang desa, kerjanya deres (penyadap), gak kepikiran, sekarang sedang diusahakan, siang tadi bapaknya buat BPJS, bisa tembus atau tidak belum tahu," ucapnya.
Dijenguk Legislator
Insiden nahas yang dialami balita Fadilah, ternyata sudah sampai di telinga anggota DPRD Lampung asal Sidomulyo, Lamsel, Antoni Iman. Antoni pun menjenguk Fadilah pada Jumat kemarin.
Antoni pun mengaku sudah diberitahu tentang kondisi Fadilah dan keluarganya yang tak memiliki asuransi kesehatan, termasuk BPJS.
Ia pun menyatakan akan turun tangan untuk mengurus pembuatan BPJS Kesehatan bagi Samhudi dan keluargnya.
"Kita sedang bantu keluarga agar bisa mendapatkan PBJS Kesehatan. Karena kondisi ekonomi keluarga juga pas-pasan. Tentu dengan adanya BPJS akan sangat membantu," kata Antoni, kemarin.
Terpisah, Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan mengatakan belum mengetahui insiden yang dialami balita Fadilah.
"Nanti saya cek. Karena hari ini saya ada beberapa kegiatan yang cukup padat. Jadi belum membaca atau mendapatkan laporan," kata Syarhan, Jumat malam.
Kapolres mengatakan segera menginstruksikan anggotanya untuk mengecek dan mencari tahu kronologi peristiwa tersebut.(nif/ded)