Soal Pembakaran Bendera, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ikut Berkomentar
Geger pembakaran bendera Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berkomentar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDUNG - Viral video anggota Banser membakar bendera saat peringatan Hari Santri Nasional di Kecematan Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (22/10/2018).
Mendapati berita tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat menyesalkan pembakaran bendera itu.
"Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat, tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah.
Namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multi tafsir. Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan," ujar Ridwan Kamil melalui akun instagramnya, Senin (22/10/2018).
Baca: Unggah Foto Saat Berenang, Penampilan Nissa Sabyan Malah Jadi Sorotan Netizen. Begini Katanya!
"Bangsa kita harus naik kelas menjadi bangsa yang lebih mulia dan lebih beradab," ujarnya.
"Keberadaan kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat cara kita menyelesaikan perbedaan. Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permintaan maaf. Haturnuhun."
Banser Beri Alasan Mengapa Dibakar
Peristiwa pembakaran bendera hitam bertuliskan bahasa arab oleh oknum Banser di Kecamatan Limbangan, Garut dibenarkan Ketua GP Ansor Jabar, Deni Haedar.
Baca: Jadwal Live Streaming RCTI Manchester United vs Juventus, 24 Oktober 2018 Kick Off Pukul 02.00 WIB
Menurut Deni, kejadian tersebut memang terjadi di Alun-alun Limbangan saat perayaan Hari Santri Nasional.
"Iya berdasarkan konfirmasi dari pengurus Ansor Garut. Iya di Limbangan," ujar Deni saat dihubungi, Senin (22/10/2018).
Aksi pembakaran terjadi secara spontan saat anggota Banser melihat ada bendera yang dibawa ke acara Hari Santri Nasional di Limbangan.
Dari persepsi Banser Garut, bendera tersebut merupakan atribut Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Persepsi teman-teman itu bendera HTI dan ada kalimah tauhidnya. Makanya untuk menjaga kesuciannya, daripada terinjak ya dibakar," katanya.
Jika bendera itu tercecer, Deni menyebut bisa lebih berbahaya. Hanya saja cara membakar dan lokasinya tidak tepat.
"Kita tidak tahu itu (bendera) ketemu di mana," ucapnya.
Baca: Dianggap Lebay, Penghormatan kepada Penumpang Kereta Sebelum Berangkat Memicu Kontroversi