Karier Artis Ini Mendadak Kandas, Dulu Sempat Heboh karena Tak Akui Ibu Kandungnya
Karier Artis Ini Mendadak Kandas, Dulu Sempat Heboh karena Tak Akui Ibu Kandungnya
Karier Artis Ini Mendadak Kandas, Dulu Sempat Heboh karena Tak Akui Ibu Kandungnya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mungkin banyak dari kita yang masih awam dengan sosok cantik bernama Ruvita Sari.
Sempat menghebohkan dunia hiburan tanah air dengan kontroversinya, kini karier Ruvita di dunia hiburan sudah tak tersisa lagi.
Namun jika membicarakan dirinya, tentu yang paling diingat adalah kasus dirinya yang tidak mengakui ibu kandungnya dan justru menganggap ibu angkatnya sebagai ibunya.
Baca: Di Acara Hotman Paris, Hubungan Kisah Asmara Tiga Artis Ini Diungkap: Interogasi sampai Jam 3 Pagi
Ya, Ruvita Sari Siahaan, gadis cilik di tahun 2012 silam ini dulu memang sedang menjadi sorotan media.
Bagaimana tidak, di usianya yang masih 13 tahun, ia sudah berani kabur dari rumah orangtuanya.
Tak tanggung-tanggung, ia kabur ke Sorong, Papua Barat.
Pertemuan dengan Ibu Lily, ibu kandung Ruspita, masih menyebabkan kesedihan yang luar biasa bagi sang ibu dan ayah kandungnya, Edison Siahaan.

Bintang iklan Mie Gelas ini tak mau mampir atau sekedar berkunjung ke rumah orang tuanya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Baca: Dikabarkan Sudah Menikah dengan Penyanyi Afgan, Rossa Buka Suara
Ia memilih untuk sementara tinggal di rumah ibu angkatnya, Maya, di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Dan akan kembali ke Sorong, Papua Barat untuk melanjutkan sekolah.

Tak heran kasus ini sempat menyita perhatian Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Arist kala itu turun langsung mendatangi keluarga orang tua kandung Vita di Jalan Mangga, Cipayung, Jakarta Timur.
Dari percakapan dengan ibu Lily, Arist menyimpulkan bahwa Vita memiliki obsesi untuk menjadi bintang terkenal.
Padahal selama ini Vita hanyalah bintang figuran, dan penghasilannya tidak seberapa, jadi Vita bukan sebagai tulang punggung keluarga.

Ayah Vita yang bekerja sebagai buruh bengkel kasur pegas dan kakaknya sebagai operator warnet menjadi tulang punggung keluarga.