Tribun Mesuji

Wakapolda Lampung Sebut Pelaku Penyerangan Satu Keluarga di Mesuji Sudah Ditangkap

Menurutnya, aksi ala koboi terhadap Tugini dan keluarganya merupakan bagian dari premanisme.

Tribun Lampung/Endra
Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol mendatangi kediaman Tugini di Dusun Rawasari, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Rabu, 24 Oktober 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Endra Zulkarnaen

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MESUJI - Wakapolda Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol mendatangi kediaman Tugini (40), korban yang tewas ditembak orang tak dikenal di rumahnya, Dusun Rawasari, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Rabu, 24 Oktober 2018.

Wakapolda didampingi Bupati Mesuji Khamami, Kapolres Mesuji AKBP Edi Purnomo, dan sejumlah pejabat utama Polda Lampung.

Kedatangan Wakapolda juga untuk memantau situasi pasca kedatangan jenazah Tugini yang sempat mendapat perawatan di RSU Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar Lampung.

Menurut Wakapolda, jika Mesuji aman, maka Lampung juga aman.

Ia hadir di Mesuji untuk memantau dan melihat penanganan kasus penembakan terhadap Tugini.

Jenazah Tugini hendak dimakamkan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Rabu, 24 Oktober 2018.
Jenazah Tugini hendak dimakamkan di Desa Mekarjaya, Kecamatan Tanjung Raya, Mesuji, Rabu, 24 Oktober 2018. (Tribun Lampung/Endra)

Baca: Innalillahi, Korban Penyerangan di Mesuji Akhirnya Meninggal Dunia

Menurutnya, aksi ala koboi terhadap Tugini dan keluarganya merupakan bagian dari premanisme.

"Kalau kita lihat dan kita pelajari, ini sebagai kasus premanisme. Mereka (pelaku) sering mengintimidasi masyarakat," kata Wakapolda kepada wartawan.

"Saya hadir di sini untuk mengecek sejauh mana penanganan kasus ini dan keamanan terhadap warga yang mendiami Dusun Rowosari ini," sambungnya.

Ia memastikan kepolisian segera mengungkap kasus penembakan Tugini dan anaknya.

Dia menyebut, polisi telah mengamankan pelaku yang melakukan penembakan dan pembacokan terhadap Tugini dan anaknya.

Baca: Ibu Ditusuk, Anak Ditembak. Satu Keluarga di Mesuji Diserang Malam-malam, Rumahnya Dibakar

"Kasus ini segera kita ungkap dan diselesaikan secepatnya. Untuk terduga pelaku yang sudah kita amankan akan kita bawa ke Polda Lampung," papar Wakapolda tanpa menyebut identitas pelaku penembakan yang telah ditangkap.

"Kita tunggu saja. Ini masih pengembangan," tandasnya.

Sementara Bupati Mesuji Khamami meminta masyarakat memercayakan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

Dia juga meminta masyarakat tetap menjaga kondusivitas di Mesuji.

"Jangan terpancing dengan hal-hal yang dapat merugikan kita. Jaga situasi tetap kondusif. Kita percayakan penanganan kasus ini kepada yang berwenang, yakni kepolisian," terang Khamami.

Satu Keluarga Diserang

Satu keluarga di Mesuji diserang oleh orang tak dikenal hingga jatuh korban kena tembak dan luka tusuk.

Seorang ibu dan anak, warga Desa Mekarjaya, Dusun Rowosari, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, mengalami luka tusuk dan luka tembak oleh orang tak dikenal, Minggu (21/10), sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban bernama Tugini (40) dan Ramahdi (16).

Keduanya langsung dilarikan ke RSUAM, Bandar Lampung.

Tugini saat masih menjalani perawatan di RSUAM. Tugini meninggal dunia, Rabu, 24 Oktober 2018 sekitar pukul 05.45 WIB.
Tugini saat masih menjalani perawatan di RSUAM. Tugini meninggal dunia, Rabu, 24 Oktober 2018 sekitar pukul 05.45 WIB. (tribun lampung/hanif mustafa)

Tugini mengalami luka tusuk di bagian punggung dan bahu.

Sementara anaknya, Ramahdi, mengalami luka tembak di tangan.

Kliwon, suami Tugini, menuturkan, kejadian tersebut berlangsung begitu cepat.

Dirinya baru saja terlelap tidur pada pukul 24.00 WIB bersama tiga anaknya.

Namun, ia terbangun karena mendengar suara teriakan sang istri.

"Setengah satu malam, istri saya teriak. Ada api..ada api. Saya bangun. Setengah sadar, saya lihat, di bagian depan dan belakang rumah sudah ada api," katanya.

Baca: Serangan Maut Tengah Malam, Satu Keluarga di Mesuji Alami Hal Mengerikan

Ia pun meminta Tugini bersama anak bungsunya, Suhaim (5), untuk keluar rumah terlebih dahulu.

Sementara Kliwon menggendong anak kedua, Zaini (6). Ramahdi mengikutinya dari belakang.

Saat Tugini berada di luar rumah, terdengar suara letusan sebanyak dua kali.

Dalam kondisi panik tersebut, sang istri berteriak.

"Padahal itu masih gendong anak saya yang kecil. Situasinya gelap," ungkapnya.

Ia langsung mengambil anak yang digendong Tugini.

Tak berselang lama, giliran Ramahdi yang teriak.

"Saya nengok ke belakang, tangan kanan anak saya di pergelangan sudah mengeluarkan darah. Langsung saya ikat tangannya dengan baju. Saya bilang, ini kena tembak," ujarnya.

Kliwon pun segera membawa ketiga anak dan istrinya ke tempat yang aman.

Setelahnya baru ia meminta pertolongan tetangga dan keluarga lain.

"Alhamdulillah, anak saya yang kecil tidak apa-apa. Setelah dirontgen, ternyata istri saya tidak mengalami luka tembak. Tapi, ditusuk dengan pisau. Dan anak saya yang kena luka tembak di tangan kanannya. Kondisinya saat itu gelap, jadi tidak bisa melihat jelas," ujarnya.

Baca: Kronologi Satu Keluarga di Mesuji Diserang Orang Tak Dikenal pada Tengah Malam

Saat ditanya penyebab penyerangan tersebut, Kliwon mengaku tidak mengetahuinya.

"Tapi memang dari dulu masalah lahan," tandasnya.

Kasatreskrim Polres Mesuji AKP Denny Arya membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, saat ini polisi sudah berhasil mengidentifikasi pelaku penembakan tersebut. Pelaku berjumlah dua orang.

"Kita tunggu anggota sedang bekerja. Motifnya belum tahu. Nanti lihat perkembangan penyelidikan," paparnya.

Denny menjelaskan, peristiwa penembakan dan pembacokan itu bermula ketika korban dan anaknya terbangun lantaran mendengar suara gaduh di depan rumahnya.

"Mereka melihat dua pelaku ingin membakar jendela rumahnya. Kemudian teriak. Karena pelaku ini panik, langsung menembak dan membacok korban," beber Denny.

Akibat kejadian tersebut, Ramahdi dan Tugini mengalami luka tembak dan luka bacok.

Keduanya pun langsung dilarikan ke RSUAM.

Pantauan Tribun di RSUAM, Tugini masih tergolek lemah di ruang perawatan ditemani sang suami.

Sementara sang anak Ramahdi diperbolehkan pulang untuk rawat jalan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved