Fakta-fakta Mengejutkan Kematian Satu Keluarga, Luka Tembak di Kepala hingga 2 Anjing Dibunuh

Fakta-fakta Mengejutkan Kematian Satu Keluarga, Luka Tembak di Kepala hingga 2 Anjing

Surat wasiat yang ditemukan di kediaman Fransiskus Xaverius Ong,ketika ditemukan tewas bersama istri dan kedua anaknya, Rabu (24/10/2018). Satu keluarga tewas dengan kondisi kepala tertembak peluru.(Foto/Istimewa) 

Fakta-fakta Mengejutkan Kematian Satu Keluarga, Luka Tembak di Kepala hingga 2 Anjing

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kematian satu keluarga pengusaha Fransiskus Xaverius Ong di Palembang menggemparkan warga di kawasan perumahan Vila Kebon Sirih Blok A18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Empat anggota keluarga Ong tewas mengenaskan dengan luka tembak di bagian kepala mereka.

Begitu juga dengan dua anjing peliharaan keluarga Ong.

Baca: Satu Keluarga di Palembang Tewas, Kapolda Sumsel Ungkap Dugaan Motif di Baliknya

Polisi menemukan secarik kertas di meja kerja Ong (45) yang diduga ditulis olehnya.

Berikut ini fakta lengkap dari kisah tragis keluarga Ong di Palembang.

1. Secarik kertas di meja kerja Ong

Secarik kertas tersebut tertulis demikian,

"Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. . Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini,".

Choky dan Snowy adalah nama dua anjing milik Ong yang juga ditemukan mati di bersama majikannya.

Polisi menemukan kertas tersebut terpajang di meja kerja korban.

Sementara itu, salah satu kerabat Ong, Effendi, mengatakan, dirinya tidak bisa memastikan apakah surat itu ditulis oleh Ong.

"Saya sudah enam bulan tidak bertemu, baru dapat kabar kalau adik saya dan keponakan saya tewas dari rumah sakit karena ditelepon polisi," kata Effendi (50).

2. Polisi temukan senjata revolver milik Ong

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Budi Suryanto menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal empat korban tewas dengan kondisi kepala tertembus peluru.

"Iya ada tembakan di kepala empat korban. Sekarang tinggal menunggu hasil otopsi," kata Budi.

Budi melanjutkan, satu senjata jenis revolver juga ditemukan di kamar Ong.

Mereka belum bisa memastikan apakah itu senjata api organik atau bukan.

"Dugaan empat korban ini tewas masih dilakukan penyelidikan ya. Karena dua pembantu korban masih diperiksa," ujarnya.

3. Kronologi kasus kematian keluarga Ong

Sekitar pukul 06.00 WIB, Dewi (28) dan Sarah (20), pembantu keluarga Ong, hendak beraktivitas untuk membuat sarapan serta membersihkan rumah.

Saat masuk ke dalam kamar Rafael, Dewi dan Sarah dibuat terkejut melihat korban dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah dan ditemukan luka bekas tembakan di bagian kepala.

Ia pun berteriak minta tolong.

Para tetangga yang mendengar teriakan itu langsung datang ke rumah korban bersama Purwadi, ketua RT setempat.

Usai menemukan anak korban, mereka langsung menghubungi pihak kepolisian.

Pukul 07.30 WIB, anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel datang ke lokasi dan menemukan korban lain yang juga tewas tertembak di bagian kepala, yakni Kathlyn Fransiskus.

Anak perempuan korban itu ditemukan dalam keadaan terlentang di dalam kamar.

Selanjutnya Fransiskus Xaverius Ong dan Margaret Yentin Liana tertembak di dagu dalam satu kamar.

Polisi menemukan jasad Ong dengan tangan masih menggenggam senjata api jenis revolver.

Selain itu, dua anjing peliharaan mereka juga ditemukan mati di dalam bak kamar mandi rumah dengan luka tembakan di kepala.

“Motif masih didalami apa penyebab korban tewas, anggota masih bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti,” kata Budi.

4. Nekat bunuh diri karena menolak perceraian

Dari hasil pemeriksaan awal terhadap dua pembantu serta sopir korban, Ong diduga nekat menembak keluarganya karena menolak diceraikan oleh istrinya, Margareth Lentin Liana (43).

"Dugaannya ada masalah keluarga. Ada pesan pembicaraan di WhatsApp korban, jika istrinya minta cerai tapi korban (Ong) menolak. Kira-kira begitu isi pesannya," kata Zulkarnain, Rabu (24/10/2018).

Dugaan tersebut dikuatkan dengan beberapa pesan terakhir di secarik kertas di meja kerja Ong.

"Karena dia tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai sama istrinya sehingga dia mengambil keputusan untuk bunuh diri.

Namun tidak tega meninggalkan anak dan istri sehingga ikut dibunuh.

Bahkan dua anjingnya juga dibunuh di dalam bak mandi," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Rabu (24/10/2018).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Kematian Keluarga Ong, Revolver di Tangan hingga Surat Wasiat"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved