Satu Keluarga di Palembang Tewas, Kapolda Sumsel Ungkap Dugaan Motif di Baliknya
"Maafkan aku... Teman-teman... Kenanglah kebaikanku saja jangan membicarakan kejelekanku... Jalan kalian masih panjang," tulis Fransiskus.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pihak kepolisian mengungkap dugaan motif tewasnya satu keluarga dengan luka tembak di Kompleks Villa Griya Kebun Sirih, Palembang, Rabu (24/10/2018).
Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (24/10/2018), pihak kepolisian masih mendalami motif tewasnya Fransiskus Xaverius Ong (45) bersama istri dan kedua anaknya.
Pemeriksaan awal polisi dari pembantu dan sopir korban, Fransiskus diduga mengakhiri hidupnya karena menolak diceraikan sang istri, Margareth Yentin Liana (43).
Baca: Aliran Dana ke Zainudin Hasan untuk Perawatan Kapal Pesiar Hingga Beli Ruko dan Cottage
"Dugaannya ada masalah keluarga. Ada pesan pembicaraan di WhatsApp korban, jika istrinya minta cerai tapi korban (Ong) menolak. Kira-kira begitu isi pesannya," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dugaan bunuh diri bersama istri dan dua anaknya itu diperkuat dengan pesan terakhir Fransiskus melalui surat tangan dan pesan di WhatsApp.
Menurut Zulkarnain, Fransiskus tidak rela jika diceraikan oleh istrinya.
Sehingga dia mengambil keputusan untuk bunuh diri.
Namun, Fransiskus tidak tega meninggalkan dua anak dan istrinya sehingga juga dibunuh.
Selain itu, dua anjing peliharaannya juga ikut dibunuh di dalam bak mandi.
Pihak polisi tidak menemukan tanda-tanda perampokan seperti dugaan awal.
Harta benda korban dilaporkan tidak ada yang hilang.
Serta, tidak ditemukan kerusakan apapun di dalam rumah.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil scientific investigation untuk mengetahui kebenaran bunuh diri atau bukan.
Baca: 20 Persen Pelanggan PSK di Lampung Ternyata Siswa SMA, PKBI Ungkap Fakta Lainnya
Diberitakan sebelumnya, Fransiskus diketahui sempat mengirimkan pesan di grup WhatsApp alumni sekolahnya di SMA Xaverius Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan angkatan 1992.
Pesan tersebut diduga dikirim sebelum Fransiskus tewas sekitar pukul 02.48 WIB, Rabu (24/10/2018).
"Maafkan aku... Teman-teman... Kenanglah kebaikanku saja jangan membicarakan kejelekanku... Jalan kalian masih panjang," tulis Fransiskus di grup WhatsAppnya.
Selain pesan di grup WhatsApp itu, polisi juga menemukan dua lembar kertas tulisan tangan di ruang kerja Fransiskus.
Lembaran kertas tersebut diduga sebagai surat wasiat Fransiskus.
"Aku sudah sangat lelah. Maafkan aku. Aku sangat sayang anak dan istriku.. Choky dan Snowy.
Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini," tulis pesan tersebut.
Diketahui Choky dan Snowy merupakan anjing peliharaan keluarga Fransiskus.
Temuan tersebut telah disita polisi sebagai barang bukti penyelidikan kasus tersebut. (*)
Baca: Dengar Suara Minta Tolong, Warga Intip dari Jendela dan Temukan Janda Tewas Tanpa Busana
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Dugaan Motif Tewasnya Sekeluarga dengan Luka Tembak di Palembang: Istri Minta Cerai