Berawal dari Kehadiran 3 Wanita Geger Penculikan Anak di Bandar Lampung, Terungkap Fakta Sebenarnya

Berawal dari Kehadiran 3 Wanita Geger Penculikan Anak di Bandar Lampung, Terungkap Fakta Sebenarnya.

Editor: Safruddin
tribunlampung/riza
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyono 

"Karena terlantar, pihak keluarga (tiga perempuan yang datang) berniat menjemput dan mengurus mereka. Sebab, orangtua (ibu) dua anak ini bekerja di Malaysia," katanya.

Baca: Guru Bahasa Indonesia Paksa 3 Siswinya Gigit Kaos Sepatu Hanya Gara Gara Ini

Polresta Bandar Lampung mengimbau masyarakat, termasuk wali murid, bijak menggunakan media sosial dan aplikasi percakapan di ponsel.

Ini terkait sempat viralnya hoaks penculikan murid MI Ismaria Alquraniyah di medsos dan grup-grup percakapan di ponsel.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Harto Agung Cahyono menjelaskan, sebelum membagikan kabar ke medsos atau grup percakapan di ponsel, masyarakat harus memastikan terlebih dahulu kebenaran kabar itu.

"Jangan sampai jadi korban hoaks," kata Harto, Jumat (26/10).

"Dua siswi itu, berdasarkan keterangan kanit Reskrim Polsek Kedaton, sudah ditinggalkan kedua orangtuanya. Lalu, ada keluarganya yang peduli dan ingin membawa mereka pulang kampung. Tapi, disangka penculik," sambungnya.

Harto memastikan kabar adanya penculikan di MI Ismaria Alquraniyah tidak benar.

Meskipun demikian, pihaknya mengimbau para orangtua tetap waspada karena isu penculikan anak kini sedang merebak.

"Semua orangtua harus tetap waspada, karena kejahatan bisa terjadi di mana-mana dan kapanpun. Tapi, para orangtua juga harus menyaring dulu sebelum sharing ke medsos kalau dapat informasi," pesan Harto.

Baca: Tersangka Cabuli Lalu Bunuh Siswi SD yang Hendak Pulang, Korban Ditemukan Masih Pakai Seragam

Terkait maraknya isu penculikan anak, Polda Lampung mengimbau masyarakat tidak terpancing dengan kabar yang belum pasti kebenarannya.

"Jangan terpancing dengan hoaks yang menyatakan ada penculikan anak," ujar Wakapolda Lampung Brigadir Jenderal Angesta Romano Yoyol.

Yoyol berpesan agar masyarakat menahan diri. Apalagi, jelas dia, dalam beberapa peristiwa, ternyata orang yang diduga penculik adalah orang yang mengalami gangguan jiwa.

"Kami sudah mengarahkan anggota, terutama Bhabinkamtibmas (personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat), untuk melaksanakan tugas menanggapi isu penculikan," tandasnya. (byu/nif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved