Said Didu Ungkap Peran 5 Presiden Terkait Jembatan Suramadu dan Tujuan yang Belum Tercapai
Said Didu juga memaparkan peran empat presiden sebelum Presiden Jokowi, terkait pembangunan Jembatan Suramadu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu memberikan komentarnya soal Jembatan Suramadu.
Dikutip TribunWow.com dari akun Twitter @saididu, Minggu (28/10/2018), Said Didu menyatakan pendapatnya pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembebasan biaya Tol Jembatan Suramadu pada Sabtu (27/10/2018).
Dalam kicauannya, Said Didu menerangkan sejarah singkat mengenai pembangunan Jembatan Suramadu.
Said Didu juga memaparkan peran lima presiden, terkait pembangunan dan pengelolaan Jembatan Suramadu.
Kelima presiden tersebut adalah Soeharto, BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Jokowi.
Said Didu menggarisbawahi permasalahan sebelumnya adalah pada gagalnya pemerintah menarik investor.
Baca: Jembatan Suramadu Kini Bisa Dilalui secara Gratis
Baca: 4 Perempuan Ada Dalam Mobil Sedan yang Terbakar di Jembatan Suramadu
Lebih lanjut, Said Didu pun menjelaskan terkait kebijakan pengelolaan Jembatan Suramadu, agar tetap terpelihara.
Perubahan kebijakan itulah, yang membuat jembatan Suramadu kini menjadi tidak berbayar.
Berikut, kicauan lengkap Said Didu terkait Jembatan Suramadu, yang disampaikan melalui akun Twitter, @saididu.
"1. #suramadu. Saya ingin buat kultwit singkat tentang sejarah dan posisi jembatan Surabaya-Madura (#suramadu) sebagai pengetahuan kita bersama.
2. #suramadu. Jembatan suramadu merupakan bagian paket yang ingin menjadikan Pulau Madura sebagai Batam kedua di Indonesia Barat yg direncanakan oleh Pak Harto dengan tujuan memajukan Pulau Madura sebagai kawasan Industri spt Batam.
3. #Suramadu. menjadikan Pulau Madura sbg kawasan industri dimaksudkan agar Madura makin maju dan lahan2 subur di Jatim tdk dikonversi menjadi kawasan industri dan perumahan demi menjaga ketahanan pangan kita.
4. #suramadu. Agar Masyarakat Pulau Madura memahami rencana tersebut suatu saat Pak Habibie mengundang tokoh-tokoh dari Pulau Madura meninjau Pulau Batam utk melihat kemajuan Pulau Batam setelah dijadikan kawasan Industri. Ini demi mendapatkan pemahaman yg utuh ttg rencana tsb.
5. #Suramadu setelah kunjungan atau study banding tokoh2 dari Pulau Madura ke Batam tsb, info yang saya terima bhw mereka tdk ingin seluruh Pulau Madura diubah menjadi spt Batam krn yg dilibatkan di Batam selain Industri juga hiburan malam dll yg tdk sesuai dg kultur Madura.
6. #suramadu. Karena kemungkinan terjadi penolakan jika seluruh Pulau Madura dijadikan kawasan Industri, maka rencana diubah menjadi kawasan Industri terbatas di masing2 ujung jembatan (Surabaya dan madura) dan kawasan2 tertentu yg disepakati.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/said-didu-jembatan-suramadu_20181028_225240.jpg)