Besok Diperingati Banyak Orang, Ini Pendapat Ustaz Abdul Somad Terkait Hari Rebo Wekasan
Kata Rebo Wekasan banyak dicari oleh warga di mesin pencari Google, bahkan masuk dalam Google Trends di Indonesia.
Meyakini datangnya sial pada bulan Shafar termasuk jenis thiyarah (meyakini pertanda buruk) yang dilarang.” (Lathaif al-Ma’arif, hal 148).
Hadratus Syeikh Hasyim Asy’ari pernah ditanya tentang hukum Rebo Wekasan dan beliau menyatakan bahwa, “Semua itu tidak ada dasarnya dalam Islam (ghairu masyru’). Umat Islam juga dilarang menyebarkan atau mengajak orang lain untuk mengerjakannya."(*)
Baca: Unggah Link Video Azan, Alur Suara Ustaz Abdul Somad Disebut Netizen Mirip dengan Bilal
Pendapat Ustadz Abdul Somad
Dipublikasikan di YouTube oleh Nasehat Islam pada 2 Juni 2018, Ustadz Abdul Somad membahas tentang tradisi umat Islam Indonesia di hari Arba Mustakmir arat Rebo Wekasan ini.
Apakah dibolehkan atau tidak dalam Islam dan bagaimana hukumnya?
“Ziarah kubur di hari Rabu terakhir bulan Safar, boleh tidak? Ziarah kuburnya boleh, bagus saja itu. Lalu berdoa memohon kepada Allah agar kita dihindarkan dari segala musibah, ini juga boleh,” jelas Ustadz Abdul Somad.
Sementara terkait keyakinan Allah menurunkan ribuan musibah di hari Rabu terakhir Safar atau Arba Musta’mir, menurutnya itu tak ada haditsnya.
“Itu menurut para ulama tasawuf, mereka dapat itu dari ilham bukan dari hadits Nabi Muhammad. Tapi, kalau mau berdoa meminta dihindarkan dari musibah, silakan saja. mau berdoa sambil bertawasul kepada wali-wali Allah juga boleh,” katanya.
Bertawasul adalah memakai atau menyebutkan nama para wali itu saat berdoa dengan harapan Allah akan mengabulkan doa kita berkat kemuliaan para wali Allah tersebut.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hukum Memperingati Rebo Wekasan Atau Rabu Terakhir Bulan Safar Menurut Ustaz Abdul Somad
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/ustaz-abdul-somad_20180903_141653.jpg)