Sederet Fakta Menarik TikTok, Sempat Diblokir tapi Kini Kalahkan YouTube, Facebook, hingga Instagram
Dalam satu bulan pada Oktober, ada 3,81 juta orang yang meng-install TikTok untuk pertama kalinya.
TikTok sejatinya baru berumur jagung, pertama kali didirikan pada September 2016.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi TikTok adalah keputusannya meminang layanan serupa bertajuk Musical.ly pada 2017 lalu.
Baca: Tik Tok Resmi Diblokir di Indonesia, Ini Alasannya
Menurut analis, TikTok membangun dinastinya untuk layanan video pendek berbasis musik.
Meski jalan tak selalu mulus karena kerap diterpa kontroversi, TikTok nyatanya mampu unjuk gigi.
Hanya dalam dua tahun, TikTok mampu menggeser kemapanan posisi layanan-layanan lawas.
Popularitas TikTok baru dimulai sekitar pertengahan tahun ini, lantas terus menanjak hingga sekarang.
Blokir Dicabut
Layanan berbagi video, TikTok, sudah bisa diakses kembali sejak Selasa (10/7/2018).
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat memblokir layanan tersebut selama sepekan, sejak Selasa (3/7/2018).
“Sudah dibuka blokirnya,” kata Plt Kepala Biro Humas Kominfo Noor Iza, via pesan singkat.
Ketika dijajal oleh KompasTekno sore ini, aplikasi TikTok memang sudah kembali menampilkan konten.
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Pangerapan berharap TikTok bisa terus menjaga platform besutannya agar terbebas dari konten-konten negatif berbau pornografi, SARA, dan lain-lain.
Baca: Kalahkan WhatsApp, Inilah Aplikasi Tik Tok yang Tengah Viral di Jagat Medsos
“Itu yang kami harapkan, TikTok bisa memberikan konten yang inspiratif,” ujarnya.

Meski sudah tidak diblokir, masih ada beberapa netizen yang belum bisa membuka TikTok.
Menurut Semuel, hal tersebut tergantung kecepatan masing-masing operator membuka blokir mereka.