Ternyata Terkait Masalah Bendera, Penyebab Habib Rizieq Shihab Diperiksa Kepolisian Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan kabar bahwa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab diperiksa aparat keamanan Arab Saudi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan kabar bahwa pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab sempat diperiksa aparat keamanan Arab Saudi.
Pemeriksaan tersebut terkait laporan warga negara Saudi yang melihat bendera terpasang di depan rumah Rizieq di Mekkah.
Baca: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap Polisi Arab Saudi, Begini Kata KBRI dan Fakta-faktanya
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, aparat keamanan meminta keterangan Rizieq Shihab di Mekkah.
Menurut Arrmanatha, awalnya pada tanggal 5 November 2018, pihaknya menerima pengaduan dari sejumlah pihak mengenai penahanan seorang WNI atas nama Muhammad Rizieq Shihab (MRS) oleh aparat keamanan Arab Saudi.
"Dari hasil penelusuran diperoleh konfirmasi bahwa MRS sedang dimintai keterangan oleh aparat keamanan Arab Saudi di Mekkah atas dasar laporan warga negara Saudi yang melihat bendera yang diduga mirip dengan bendera ISIS terpasang di depan rumah MRS di Mekkah," ujar Arrmanatha saat dikonfirmasi, Rabu (7/11/2018).
Terkait hal itu, kata Arrmanatha, Pejabat Fungsi Kekonsuleran KJRI Jeddah telah memberikan pendampingan kekonsuleran kepada Rizieq Shihab.
"Tentunya hukum dan aturan setempat harus dihormati," kata Arrmanatha.
Usai pemeriksaan, Rizieq Shihab diizinkan oleh otoritas keamanan Saudi untuk kembali ke rumahnya di Mekkah pada Selasa (6/11/2018) malam.
Baca: Cek Kebenaran Rizieq Shihab Ditangkap Aparat Saudi, Ini Perintah Menlu Retno Marsudi
Sementara Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera membenarkan kliennya sempat dimintai konfirmasi oleh pihak kepolisian Arab Saudi.
Kapitra menerangkan Habib Rizieq hanya dimintai konfirmasi karena adanya bendera yang terpasang di dinding kediaman Habib Rizieq di Arab Saudi.
Bendera itu, ucap Kapitra, ditengarai dipasang oleh orang tidak dikenal, bukan oleh Habib Rizieq.
"Tiga hari yang lalu. Sekarang sudah di rumah. Saya sudah dapat konfirmasi dari Arab. Bukan dia yang memasang. Ada dugaan orang lain yang masang," kata Kapitra.
Baca: Prabowo Ingin Jemput Rizieq Shihab di Arab Saudi, Begini Reaksi Jusuf Kalla
Sebelumnya beredar kabar kalau pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dicokok aparat Arab Saudi.
Akibatnya Kementerian Luar Negeri pun meminta Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi untuk mengecek langsung berita tentang penangkapan Rizieq Shihab ke tempat tinggalnya di Mekah.
Diplomat Indonesia saat ini tengah menuju Mekah untuk mengecek langsung ke tempat tinggal Rizieq Shihab, kata Duta Besar RI Agus Maftuh Abegebriel.
"Kami lakukan semuanya untuk memberi pendampingan, para ekspatriat Indonesia, saya menggunakan istilah ini termasuk untuk tenaga kerja Indonesia, di Saudi dalam masalah apapun," tambahnya mengacu pada langkah KBRI mengutus diplomat ke Mekah untuk mengecek berita tentang Rizieq Shihab.
Namun Agus memastikan bahwa Rizieq Shihab yang keluar dari Indonesia sejak April tahun 2017, termasuk warga negara Indonesia "overstayer", yang visanya sudah habis masa berlakunya sejak Juli lalu.
Tetapi ia mengatakan, merupakan ranah hukum Saudi untuk mendeportasi warga negara asing yang masa berlaku visanya sudah habis.
Baca: LIVE STREAMING iNewsTV - Spesial Report Habib Rizieq Shihab Akan Bicara Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Ia mengatakan warga asing yang sudah habis masa berlaku visanya dan dijaring oleh pihak imigrasi Saudi akan segera dibawa ke bandara untuk dideportasi.
Visa Rizieq Shihab di Arab Saudi habis pada tanggal 20 Juni dan "Sejak tanggal itu posisi beliau WNI overstayer yang akan kena denda imigrasi sekitar 15-30.000 real atau per orang sekitar Rp120 juta, kali lima keluarganya...kemudian ada punishment (hukuman) beberapa tahun tak bisa masuk Saudi," tambahnya.
Pemimpin ormas FPI itu tinggal di Arab Saudi setelah menghadapi sejumlah kasus hukum di Indonesia, termasuk kasus dugaan penyebaran konten pornografi.
Sebelumnya pemerintah mempersilakan Rizieq Shihab untuk pulang, apalagi sebagian kasus yang dihadapinya sudah dihentikan, termasuk kasus dugaan penyebaran konten pornografi dan penodaan Pancasila.
Tanggal 23 Oktober lalu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung menolak permohonan pra-peradilan yang diajukan Sukmawati Soekarnoputri atas dihentikannya kasus penodaan lambang negara Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab, pendiri FPI.
Dalam persidangan itu, hakim menyatakan keputusan penyidik Polda Jawa Barat menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) sudah sesuai prosedur hukum.
Saat itu, massa dari FPI melakukan unjuk rasa terkait sidang putusan tersebut.
Baca: Habib Rizieq Shihab Dikabarkan Dicekal di Arab Saudi, Begini Penjelasan KBRI Riyadh
Janji Prabowo
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berjanji bakal membawa Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air.
Ia lalu mendoakan Imam Besar FPI tersebut tetap sehat.
Doa dan harapan itu terjadi saat Prabowo Subianto hadir di Lapangan Masjid Amaliyah Bogor, pada Senin (22/10/2018) malam.
"Kalau bisa Habib Rizieq sebelum saya terpilih bisa kembali. Kalau tidak, saya yang akan jemput beliau," ujar Prabowo.
Prabowo berterima kasih kepada dukungan masyarakat sehingga dirinya bisa maju kembali dalam Pemilu Presiden 2019.
Ia mengimbau kepada para santri dan pendukungnya untuk menjga TPS, sehingga Pemilu berlangsung jujur dan adil.
"Terima kasih dukungan kalian, terima kasih. Jaga suara rakyat, jaga TPS sekalian. Kita lakukan perubahan besar memulai kotak suara. Kita kerja mulai dari hari ini. Kita jamin kekayaan Indo akan kembali dinikmati oleh rakyat Indonesia," katanya.
Prabowo yakin bahwa masyarakat kini sudah merasa dan paham bahwa kondisi bangsa dan negara sedang tidak baik. Ekonomi terus melemah, namun para elite menyebutnya dalam keadaan baik-baik saja.
"Ekonomi kita, rupiah melemah, harga pangan, harga telor naik. Saudara-saudara nampaknya ada sebagian elite yang tidak membaca sejarah. Tapi saya, sebagai orang yang saudara percaya, saya mengajak marilah kita hati boleh panas tapi kepala harus dingin. Kita percaya yang benar pastilah benar. Saya rasakan rakyat sekarang sudah satu pandangan, sudah tidak mau terima keadaan yang tidak adil ini," ucapnya.
Baca: Mantan Jenderal Bintang Empat Siap Bantu Habib Rizieq Shihab
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi santai terkait adanya rencana capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ingin menjemput pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi.
"Itu terserah beliau (Prabowo Subianto)," ujar JK di di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
Menurut dia, kepulangan Rizieq ke Indonesia tak bakal mempengaruhi elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya kira tidak (pengaruhi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf)," tutur Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf itu.
Sebab, kata Kalla, seperti diketahui ada hubungan yang terjalin baik antara cawapres Jokowi, Ma'ruf Amin itu dengan Rizieq Shihab.
Kedua pernah sama-sama berada dalam satu kegiatan aksi bela islam 212 lalu, di mana Ma'ruf Amin juga meneken Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) dalam kasus penistaan agama yang dilakukan oleh mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjapurnama alias Ahok.
"Karena jangan lupa pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin, sedangkan gerakan yang dipimpin oleh Habieb Rizieq itu namanya Gerakan membela fatwa majelis ulama, lho yang teken ini Pak Ma'ruf Amin, bagaimana berlawanan (menggerus elektabilitas), kan sulit kan," terang JK.
Seperti diketahui, Rizieq Shihab telah berada di Arab Saudi sejak tahun lalu. Ia enggan kembali ke Tanah Air usai menunaikan ibadah umrah, seiring kasus dugaan chat pornonya diusut oleh Polda Metro Jaya.
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menyebut pernyataan Prabowo Subianto yang ingin menjemput Habib Rizieq Shihab sebelum Pilpres 2019 sebagai bentuk memberi rasa aman bagi setiap warga Indonesia.
“Posisi kami sejak awal jelas membela seluruh rakyat Indonesia, termasuk membela, melindungi, dan menjaga ulama untuk keharmonisan beragama, Prabowo-Sandi berkomitmen menghadirkan rasa aman dan tentram bagi semua rakyat Indonesia,” ujar Sandiaga saat ditemui di posko pemenangan Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018) lalu.
Baca: Rizieq Shihab Dicekal Pemerintah Arab Saudi, Mabes Polri: Kita Enggak Bisa Intervensi
Menurut Sandiaga, kehadiran Habib Rizieq dalam proses demokrasi seperti Pilpres 2019 sangat penting dalam demokrasi itu sendiri.
“Apalagi selama ini Habib Rizieq memiliki pengikut banyak dan selalu menyuarakan kebenaran, kami siap melindungi semua rakyat Indonesia karena menurut kami setiap elemen masyarakat Indonesia punya pengaruh dalam proses demokrasi di negeri ini,” pungkas Sandiaga.

Sebelumnya diberitakan, Koordinator Eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin, Razman Arif Nasution berencana memperjuangkan kepulangan pimpinan FPI Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Hal itu disampaikan Razman saat deklarasi Aktivis aksi bela Islam 212 mendukung pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
"Jadi agenda ini termasuk di dalamnya adalah kita akan memperjuangkan dalam hal ini Rizieq Sihab untuk kembali ke Indonesia dengan aman nyaman dan damai dan tentu koridor hukum," kata Arief Nasution.
Baca: Habib Rizieq Shihab Dicekal di Arab Saudi dan Diinterogasi Selama 5 Jam oleh Pihak Misterius
Mantan pengacara Rizieq Syihab ini mengatakan, gerakan dukung Jokowi-Ma'ruf Amin merupakan gerakan mendasar lantaran ada penggiringan opini seakan para alumni 212 mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
"Sepertinya umat tergiring pada satu opini seolah-olah ada kalangan ulama habaib atau kiai yang menamakan dirinya sebagai PA 212 bahkan ada ketumnya, yang sepertinya memutuskan dukungan kepada pasangan Pak Prabowo-Sandiaga Uno," kata Razman.
Ia menjelaskan alasan kenapa eks 212 mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Sekarang muncul pertanyaan fatwa apa yang telah dikeluarkan oleh MUI sehingga harus dikawal GNPF dan sekarang memberikan dukungan kepada Prabowo Sandi," jelasnya.
Sejumlah tokoh alumni gerakan aksi bela Islam 212 mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Deklarasi dilakukan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018) yang disaksikan langsung oleh Direktur Relawan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Maman Imanulhaq.
Koordinator gerakan Razman Arif Nasution mengatakan, mantan tokoh aksi 212 ini tergabung dalam kelompok yang dinamakan Eks 212 Kawal Kiai Ma'ruf Amin.
Razman menjadi koordinator, dengan wakilnya Kapitra Ampera, Ustaz Kurtubi, Ustaz Kholid Hidayat, Ustaz Sulaeman, Ustaz Sayuti. Sedangkan, Ketua DPP PKB Lukman Edy menjadi penasehat.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Kapitra Sebut Habib Rizieq Sudah Dipulangkan