Tak Ikut Kegiatan Pramuka, Siswi SMK Nusantara Batang Dihukum Guru hingga Kakinya Melepuh

Tak Ikut Kegiatan Pramuka, Siswi SMK Nusantara Batang Dihukum Guru hingga Kakinya Melepuh

TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
Pihak SMK Nusantara saat mendatangi rumah AR di Dukuh Karang Sari, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Batang, Senin (12/11/2018). 

Burdatul menambahkan, pihak Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) sudah mengirimkan surat ke sekolah, terkait dispensasi putrinya karena mengikuti seleksi atlet tingkat nasional.

"Anak saya tidak mengikuti ekstrakurikuler Pramuka karena mengikuti seleksi atlet arum jeram nasional, dan surat dispensasi tersebut sudah dikirim oleh pihak FAJI ke pihak sekolah," tambahnya.

Masih dijelaskan Burdatul, walaupun sudah ada surat dispensasi namun putrinya tetap dihukum, karena tidak mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dari sekolah.

"15 Oktober putri saya mengikuti gelaran Porprov di Magelang, dan 9 November ia mengikuti seleksi atlet tingkat nasional.

Walaupun demikian anak saya masuk sekolah esok harinya, dan mengikuti upacara namun justru mendapat hukuman.

Saya selaku orang tua setuju dengan hukuman jika siswa tidak patuh namun tidak begitu caranya, coba saya oknum yang menyuruh anak saya jalan jongkok tanpa alas kaki dihukum dengan cara yang sama ," imbuhnya. 

Guru Datang Minta Maaf

Pihak SMK Nusantara Batang angkat bicara terkait kasus hukuman terhadap siswinya yang berinisial AR (16).

Pihak sekolah yang mendatangi rumah AR mengaku menyesal atas kejadian tersebut, dijelaskan Hangga Sagita Permana selaku pengampu ekstrakurikuler Pramuka.

Dirinya secara tidak sengaja dan tidak mengetahui kalau hukuman yang diberikannya berujung luka di kaki siswinya.

"Kami tidak sengaja, karena sepengetahuan kami, surat dispensasi atas Ruchamanau belum ditandatangani oleh pihak Federasi Arum Jeram Indonesia (FAJI), walaupun surat tersebut sampai ke sekolah," paparnya saat ditemui Tribunjateng.com, di rumah AR yang terletak di Dukuh Karang Sari, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Batang, Senin (12/11/2018).

Pihaknya mengaku hal tersebut menjadi pembelajaran terhadap sistem pengajaran di SMK Nusantara.

"Saya mengakui hal ini merupakan kelalaian, dan Saya meminta maaf kepada pihak keluarga atas kejadian ini. Dan biaya pengobatan akan ditanggung oleh sekolah," tambahnya.

Mendengar AR tidak ingin sekolah untuk beberapa waktu, Hangga langsung membujuk agar siswinya masuk setelah pulih kembali.

"Bapak minta maaf atas apa yang dilakukan, jangan sampai tidak berangkat sekolah, jikapun ada apa-apa bapak yang akan bertanggung jawab," katanya kepada AR. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved