Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh
Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh
Jejak-jejak Sepatu Misterius di Rumah Satu Keluarga yang Tewas Dibunuh
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - KONDISI rumah dimana pembunuhan satu keluarga di Bekasi terjadi mulai terbongkar sedikit demi sedikit.
Ternyata kondisinya sangat mengerikan, tetapi memberi banyak petunjuk bagi polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi ini.
Baca: Daftar Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya Menurut BPOM
Selain itu diketahui pula bahwa Maya Ambarita (37), istri korban pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 002 RW 007 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, dikenal baik dan aktif dalam Pendidik Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Ia mengatakan istri korban yang ikut tewas bersama kedua anaknya juga ikut arisan bersama warga lainnya.
"Istri korban ini terlihat di arisan warga, aktif juga di PKK sama Posyandu. Iya juga sering adakan arisan keluarga," katanya.
Baca: Inilah 7 Fakta Pembunuhan Sopir Taksi Online yang Hilang 2 Minggu dan Ditemukan Tinggal Belulang!
Ia menjelaskan memang pemilik kontrakan Dauglas kakak korban bersama korban baik dan tidak pernah ada masalah.
Meskipun minim komunikasi.
"Selama tiga tahun saya jadi ketua RT tidak pernah ada masalah. Baik baik saja. Kalau masalah dulu-dulu saya engga tahu," ujarnya.
Ia mengatakan korban bersama suaminya Diperum Nainggolan (38) kerja sebagai penjaga dan pengelola kosan milik kakaknya.
Kosan itu dua lantai dengan terdapat 28 kamar.
"Kosannya yang terisi 12 kamar, di bawah 8 di atas 4," sambungnya.
Baca: 4 Opsi untuk Peserta CPNS 2018 yang Tak Lolos SKD, Diputuskan 18 November 2018
Ia menambahkan untuk kedua anaknya sekolah di Imanuel Victori tidak jauh dari rumahnya.
Anaknya Sarah Boru Nainggolan (9) kelas tiga SD dan Arya Nainggolan (7) kelas satu SD.
"Anak-anak biasa cerita, main bercanda canda. Orang tuanya juga baik. Tapi ya saya sempat kesal karena saya minta data penghuni kontrakan atau kos tapi enggak mau kasih datanya," paparnya.
Pantauan, lokasi kejadian saat terlihat sepi tidak seramai kemarin.
Garis polisi pun masih terpasang mengitari bagian depan rumah tersebut.
Depan rumah korban juga terdapat tiga karangan bunga di depan rumah korban tewas.
Karangan bunga itu berisikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya satu keluarga itu.
Karangan bunga itu datang dari PT HM Sampoerna Tbk, keluarga besar Bukalapak, dann Caleg PDIP DPRD Provinsi Jawa Barata.
Sebelumnya Satu keluarga tewas pada Selasa (13/11/2018) dini hari.
Empat korban tewas itu, yakni Diperum Nainggolan (38) suami, Maya Boru Ambarita (37) istri, Sarah Boru Nainggolan (9) anak pertama, dan Arya Nainggolan (7) anak kedua.
Keempat tewas akibat luka senjata tajam dan benda tumpul di leher maupun bagian tubuh lainnya.
Diketahui kontrakan atau indekos itu milik kakak korban bernama Dauglas.
Baca: Pesan Terakhir Bocah yang Ditemukan Meninggal Bersama Adik dan Orangtuanya
Korban hanya ditugaskan untuk menjaga dan mengurusi kontrakan tersebut.
Polisi sejauh ini masih menyelidiki kasus tersebut, belum jelas motif apa di balik dugaan pembunuhan yang menegaskan satu keluarga tersebut.
Pasalnya dari olah tempat kejadian perkara sejumlah barang berharga milik korban diketahui masih utuh seperti perhiasan.
Banyak Jejak Sepatu
Sementara itu sebuah foto yang tersebar memperlihatkan kondisi bagian dalam rumah di mana pembunuhan satu keluarga terjadi.
Di atas darah itu terlihat ada jejak sepatu.
Begitu pula di sekitarnya banyak terlihat jejak sepatu.
Ya, ini tentunya bisa menjadi petunjuk bagi polisi dalam mengungkap kasus ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pembunuhan-satu-keluarga-di-bekasi.jpg)