Tribun Lampung Utara

Tidak Berafiliasi dengan Parpol, Warga Muhammadiyah Tak Boleh Buta Politik

Ahmad Syukri menjelaskan, ideologi Muhammadiyah bersumber dari Alquran dan sunah dengan tiga gerakan tak terpisahkan, yaitu hati, pikiran, dan jasad.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Anung Bayuardi
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Utara mengadakan diskusi Ideopolitor Muhammadiyah di aula STIHM Kotabumi, Minggu, 18 November 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Anung Bayuardi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Utara mengadakan diskusi tentang Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor) Muhammadiyah di aula Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah (STIHM) Kotabumi, Minggu, 18 November 2018.

Ketua Umum Muhammadiyah Lampura Zainal Abidin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi, melakukan konsolidasi, dan menyatukan visi, terutama di tahun politik.

Acara yang dipandu dosen STIHM Kotabumi Suwardi itu menghadirkan narasumber dosen Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Yurnalis Etek dan pengurus wilayah Muhammadiyah Lampung Ahmad Syukri.

Dalam pemaparannya, Yurnalis Etek menyatakan bahwa Muhammadiyah yang telah berusia 106 tahun fokus pada gerakan dalam bidang agama, pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan.

Baca: VIDEO - Kunjungan SMK Muhammadiyah Pagelaran ke Tribun Lampung

Baca: 370 Mahasisiwa dari 18 Kampus Muhammadiyah Ikuti Semnas Keluarga di UML

"Ratusan perguruan tinggi, rumah sakit, panti asuhan dan ribuan sekolah dasar dan sekolah menengah menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi terkaya di dunia, dan itu diakui oleh seorang peneliti dari Jepang bernama Mitsuo Nakamura," jelas Etek.

Ahmad Syukri menjelaskan, ideologi Muhammadiyah bersumber dari Alquran dan sunah dengan tiga gerakan tak terpisahkan, yaitu hati, pikiran, dan jasad.

Terkait dengan politik, Syukri menyatakan bahwa warga Muhammadiyah adalah orang-orang cerdas.

Walaupun bukan organisasi politik dan tidak berafiliasi dengan salah satu parpol, warga Muhammadiyah tidak boleh buta politik.

"Di tahun politik ini, dalam menentukan pilihan politiknya, warga Muhammadiyah harus mengutamakan orang-orang Muhammadiyah dan calon-calon yang memiliki kepedulian terhadap Muhammadiyah dan ummat Islam umumnya, serta harus mengutamakan yang terbaik dari yang baik," tegas Syukri.

Untuk diketahui, diskusi Ideopolitor ini akan diadakan di empat kecamatan di Lampura, yakni Kotabumi, Abung Semuli, Ogan Lima, dan Sungkai Utara.

Hadir dalam kegiatan tersebut, segenap pengurus Muhammadiyah Lampura, organisasi otonom Muhammadiyah dan ratusan warga Muhammadiyah yang ada di Kecamatan Kotabumi, Kotabumi Utara, dan Kotabumi Selatan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved