Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Satu Pun Korban Tewas. Bandingkan dengan Perang Tersingkat!

Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Satu Pun Korban Tewas. Bandingkan dengan Perang Tersingkat!

(Wikipedia)
Laksamana Maarten Harpertszoon Tromp, perwira Belanda yang menyatakan perang terhadap Kepulauan Scilly di Inggris. 

Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Satu Pun Korban Tewas. Bandingkan dengan Perang Tersingkat!

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berapa lama perang bisa berlangsung? Perang Dunia I berkecamuk selama empat tahun. Sedangkan Perang Dunia II kurang lebih lima tahun.

Demikian pula Perang Korea, Perang Vietnam atau Perang di Afghanistan sama-sama berlangsung beberapa tahun.

Selain itu semua perang ini memakan korban jiwa yang tidak sedikit bahkan mencapai jutaan orang jika korban seluruh perang ini digabung. Namun, ada satu perang yang "terlupakan" dalam sejarah.

Baca: Viral Penampakan Sosok Pria Diduga Selingkuhan Angel Lelga, Lihat Senyumnya Saat Tersorot Kamera

Perang ini berlangsung 335 tahun dan uniknya tidak memakan korban satu orang pun.

Perang itu adalah antara negeri Belanda dan Scilly, sebuah kepulauan yang berada di ujung barat daya Inggris.

Bagaimana mungkin perang yang mencapai tiga abad lebih itu bisa berlangsung tanpa memakan korban?

Asal muasal perang ini bisa dilacak hingga ke Perang Saudara Kedua Inggris yang terjadi pada 1648-1649.

Pada 1603, Ratu Elizabeth I wafat tanpa pernah menikah sehingga tidak memiliki keturunan.

Alhasil, tahta kerajaan Inggris diserahkan kepada sang sepupu James Stuart.

Baca: Mobil Pria Tewas Dalam Drum di Bogor Hilang di Parkiran Stasiun, Jasadnya Ditemukan Hanya Bersepatu

Dan untuk pertama kalinya pula, Inggris, Irlandia, dan Skotlandia berada di bawah kendali satu tahta yaitu James Stuart yang kemudian bergelar James I.

Namun, kondisi ini dengan segera memicu masalah. Pemberontakan Irlandia terhadap para pemukim Inggris dan Skotlandia memicu perpecahan yang berujung perang saudara pada 1642.

Kelompok yang mendukung Raja James I disebut Royalist dan mereka yang ingin menumbangkan raja disebut Parlementarian.

Saat itulah, Belanda masuk dalam permainan politik ini dan mendukung kelompok Parlementarian.

Keputusan Belanda membuat kelompok Royalist berang dan memutuskan untuk menyerang semua kapal milik Belanda yang memasuki Selat Inggris.

Perang Tersingkat

Sepanjang sejarah dunia berbagai konflik bersenjata sudah terjadi. Beberapa terjadi sangat lama hingga bertahun-tahun tetapi ada juga konflik bersenjata yang hanya berlangsung dalam hitungan hari.

Berikut beberapa konflik bersenjata paling singkat di dunia.

Perang Anglo-Zanzibar (1896)

Perang ini melibatkan Kerajaan Inggris dan Kesultanan Zanzibar di Afrika Timur pada 27 Agustus 1896 dan berlangsung hanya 38 menit.

Perang tersingkat di dunia ini dipicu kematian Sultan Hamad bin Thuwaini yang pro-Inggris pada 25 Agustus 1896 yang kemudian tahta Zanzibar diduduki Sultan Khalid bin Bargash.

Inggris lebih menyukai Hamud bin Muhammed yang sangat membantu kepentingan Inggris menjadi sultan baru Zanzibar.

Sesuai perjanjian yang diteken pada 1886, mensyaratkan pergantian sultan harus mendapatkan restu dari konsulat Inggris dan Khalid bin Bargash tak memenuhi syarat ini. Inggris lalu mengirimkan ultimatum kepada Khalid agar dia dan pasukannya menyerah kemudian meninggalkan istana.

Namun, Khalid malah menyiapkan pasukan dan berlindung di dalam istana.

Sebanyak 2.800 orang pasukan melindungi Khalid bin Bargash.

Sebagian besar direkrut dari warga sipil.

Ultimatum itu berakhir pada 27 Agustus 1896 pukul 09.00 dan saat itu Inggris sudah menyiagakan tiga kapal penjelajah, dua kapal perang, 150 marinir dan pelaut serta 900 tentara Zanzibar di pelabuhan.

Pada pukul 09.02, kapal-kapal Inggris mulai menembaki istana dan menghancurkan artileri pihak istana.

Perang laut singkat terjadi dan Inggris menenggelamkan sebuah kapal kesultanan Zanzibar dan dua kapal kecil.

Akhirnya istana kesultanan bisa direbut dan perang berakhir pada pukul 09.40 waktu setempat.

Akibat perang itu 500 prajurit Zanzibar tewas dan hanya satu pelaut Inggris yang terluka.

Sultah Khalid akhirnya menerima suaka di Jerman konsulat sebelum kabur ke Afrika Timur Jerman atau Tanzania saat ini.

Sesudah perang, Inggris menobatkan Sutlan Hamud bin Muhammed sebagai penguasa Zanzibar dan sekaligus mengakhiri kedaulatan Zanzibar.

Perang 100 Jam (1969)

Perang ini juga dikenal dengan nama Perang Sepak Bola antara Honduras dan El Salvador pada 1969.

Penyebab sesungguhnya perang ini adalah masalah ekonomi yang dipicu meningkatnya arus imigrasi dari Honduras ke El Salvador, tetapi bersinggungan dengan kerusuhan dalam babak kualifikasi Piala Dunia 1970.

Laga sepak bola ini kemudian diikuti pemutusan hubungan diplomatik El Salvador dan Honduras.

Namun penyebab sesungguhnya perang ini adalah undang-undang pertanahan baru yang diterapkan Honduras pada 1967.

Undang-undang itu memberi wewenang kepada pemerintah untuk menyita tanah yang diduduki imigran El Salvador yang jumlahnya mencapai sekitar 300.000, dan membagikan tanah itu kepada warga Honduras.

Perang ini dimulai pada 14 Juli 1969, ketika militer El Salvador memulai serangan terhadap Honduras.

Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) tak tinggal diam dan berusaha menjadi penengah.

Upaya ini berhasil dan gencatan senjata terjadi pada 18 Juli 1969 malam. Perang benar-benar berhenti pada 20 Juli 1969 diwarnai penarikan mundur pasukan El Salvador pada awal Agustus.

Meski kedua negara sudah meneken kesepakatan damai tetapi hingga kini ketegangan antara kedua negara belum sepenuhnya berakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perang Terlama di Dunia, 335 Tahun Tanpa Satu Pun Korban Tewas "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved