Kondisi Bocah 14 Tahun, Saksikan Ayahnya Ditebas Parang Berulang Kali oleh Kakeknya
Kondisi LFP, bocah berusia 14 tahun, yang saksikan langsung ayahnya, Matsari Lekat (29), ditebas parang berulang kali oleh sang kakek dan pamannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pali - Kondisi LFP, bocah berusia 14 tahun, yang menyaksikan secara langsung ayahnya, Matsari Lekat (29), ditebas parang berulang kali oleh sang kakek dan pamannya.
Setelah sabetan demi sabetan ke tubuh ayahnya hingga tergeletak tak bernyawa, tentu saja meninggalkan luka batin terhadap LFP yang jelas akan sulit disembuhkan.
Insiden pada Jumat (12/9/2025) sore itu, menjadi mimpi buruk bagi LFP, ketika ia dan ayahnya sedang berboncengan motor kemudian diadang dua orang yang sangat dikenal LFP, Lukman (49), kakeknya dari pihak ibu tiri, dan Fauzi (19), pamannya.
LFP hanya bisa menangis histeris, memeluk tubuh ayahnya yang bersimbah darah, tanpa mampu berbuat apa-apa. Matsari Lekat meregang nyawa di parit yang ada di Jalan Batu Pertamina, Sungai Limpah Dusun II, Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.
Parang adalah sejenis senjata tajam tradisional yang bentuknya mirip pisau besar atau golok. Ciri khasnya, bilah panjang dan tebal, biasanya lebih besar dari pisau dapur. Tajam di satu sisi, digunakan untuk memotong atau menebas. Umumnya terbuat dari besi atau baja.
Gagangnya bisa dari kayu, tanduk, atau bahan lain yang kuat. Parang biasanya digunakan untuk menebas rumput, memotong kayu, membersihkan kebun. Dalam adat tradisional, parang kerap digunakan dalam kegiatan adat di beberapa daerah.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Sripoku.com, Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nusron, membenarkan tragedi mengerikan itu.
“Korban tetap berusaha lari, tapi terus dikejar dan dibacok, sampai akhirnya nyaris memutus tangan,” ungkap Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nusron.
Tiga hari sebelumnya, Lekat menikah dengan H, anak Lukman sekaligus kakak Fauzi.
Pernikahan itu digelar terburu-buru, setelah Lekat dipergoki tidur sekamar dengan H. Namun, ikatan itu tak mampu meredakan amarah keluarga.
“Setelah menikah, korban dinilai tidak menunjukkan itikad baik, sehingga memicu dendam mendalam,” jelas Nusron.
Trauma yang Tak Terhapuskan
Setelah sabetan demi sabetan, tubuh ayahnya tergeletak tak bernyawa. Lukman dan Fauzi pergi begitu saja, meninggalkan LFP dengan luka batin yang sulit disembuhkan.
Warga yang berdatangan hanya bisa menatap ngeri melihat bocah itu menangis di samping jasad ayahnya.
Dalam ketakutan yang luar biasa, LFP berlari mencari pertolongan. Warga yang berdatangan hanya bisa menatap ngeri pada jasad yang bersimbah darah.
parang
Bocah SD Tewas Dibunuh Remaja, Sang Adik Lolos dari Sabetan Parang Pelaku |
![]() |
---|
Motif Remaja di Kolaka Timur Bunuh Bocah Perempuan Saat Hendak Mengaji |
![]() |
---|
Pamit Pergi Main, Kakak Adik di Pesisir Barat Malah Ditemukan Tewas Mengenaskan |
![]() |
---|
Perampok Berparang Gasak Uang Rp 240 Juta dari Teller BRI di Lumajang |
![]() |
---|
BRI di Lumajang Disatroni Perampok Berparang, Gasak Uang Rp 240 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.