Jokowi ke Kades di Pringsewu: Dana Desa Jangan Sampai Masuk Saku Pribadi

Capres Jokowi ke Kades di Pringsewu: Dana Desa Jangan Sampai Masuk Saku Pribadi

tribunlampung/robertus didik
Presiden Jokowi saat berada di Pringsewu di hadapan para petani Lampung, Sabtu 24 November 2018 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Jokowi ke Kades di Pringsewu: 'Dana Desa Jangan Sampai Masuk Saku Pribadi

Presiden Jokowi berpesan kepada kepala desa (kades) di Indonesia supaya berhati-hati menggunakan dana desa.

Jokowi mengaku selalu mengawasi penggunaan dana desa ini.

Mengingat dana desa yang digelontorkan tidak sedikit, melainkan hingga ratusan triliun rupiah.

Ramalan Zodiak Minggu 25 November 2018, Aries Habiskan Waktu dengan Pacar, Libra Penuh Kecemasan

"Hati-hati, saya awasi lho, kuping saya ada di mana-mana. Dana desa itu harus menjadi barang, (seperti) bangunan irigasi silakan, jadi embung silakan. Tapi hati-hati jangan sampai ada yang dimasukkan ke kantong pribadi," tegas Jokowi dalam pidatonya di acara Temu Petani Lampung, Sabtu (24/11) di Dusun Pelayangan, Pekon Pujodadi Kabupaten Pringsewu.

Jokowi mengungkapkan, anggaraan dana desa yang digelontorkan ke desa itu bukan dalam jumlah kecil.

Dia pun membeberkan data yang digelontorkan ke desa sejak 2015 hingga 2018, lebih dari Rp 187 triliun.

Rincinya, pada 2015 sebesar Rp 20,7 triliun, kemudian 2016 sejumlah Rp 47 triliun, 2017 sebanyak Rp 60 triliun dan 2018 senilai Rp 60 triliun.

"Totalnya sekarang ini sudah lebih dari Rp 187 triliun, sangat banyak sekali," ungkap Jokowi dalam pidatonya.

Ditambahkan Jokowi, tahun depan masih akan diberikan Rp 73 triliun lagi.

Pria Dibakar Hidup-hidup sampai Tewas di Deli Serdang, Pelaku Sakit Hati Korban Ajari Istrinya Nyabu

Meski banyak dana yang sudah diberikan untuk desa, hingga ratusan triliun rupiah, Jokowi mengatakan itu masih sangat kurang.

Jokowi memperingatkan, dana desa ini diberikan untuk membangun sarana fisik di desa.

Contohnya, jalan, posyandu, irigasi, embung, dan air bersih. Untuk itu lah, kata Jokowi, desa diberi dana desa.

Dengar keluhan petani

Sejumlah petani di Lampung mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bagi tanaman mereka.

Kesulitan itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat bertemu di Desa Palayangan, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (24/11/2018).

Pada penghujung pidatonya, Presiden Jokowi meminta beberapa petani maju ke panggung.

Jokowi pun bertanya sejumlah hal kepada mereka satu per satu. Salah satu pertanyaan adalah, kendala petani dalam bercocok tanam.

"Pupuknya, Pak," jawab Edi Hartono, petani padi.

Demikian halnya juga diungkapkan Masriah, petani cokelat.

" Pupuk MPK, Urea, sulit carinya," kata Masriah.

Pelajar Tewas Ditembak Saat Pergoki Kawanan Pencuri Motor Bersenjata Api

Alhasil, kata para petani itu, kelanggakaan pupuk tersebut membuat menurunnya produksi pohon cokelatnya secara signifikan.

Presiden pun berjanji akan mengomunikasikan persoalan tersebut kepada Gubernur Lampung beserta bupati tempat para petani itu berdomisili.

"Nanti saya, Pak Gubernur dan Bupati duduk bersama, dicari kenapa kesulitan pupuk. Apakah dibelokan ke provinsi lain, atau memang suplainya yang kurang," ujar Jokowi.

"Kesulitan-kesulitan seperti ini memang harus segera kita selesaikan," lanjut dia.

Elektabilitas Masih kurang

Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo mengatakan, elektabilitas dirinya di Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tanggamus, Lampung, masih butuh digenjot lagi.

Hal itu disampaikan Jokowi di depan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Sabtu (24/11/2018).

"Yang masih berat itu di Lampung Utara. Terakhir saya cek (elektabilitas) baru 36 persen. Kita perlu kerja keras agar (elektabilitas) di Lampung Utara ini bisa naik seperti di kabupaten lain," ujar Jokowi.

"Di Tenggamus juga. Tapi lebih baik, hanya 50-50. Dua (kabupaten) ini saya titip, hati-hati," lanjut Jokowi.

Jokowi mengatakan, kerja politik harus didasarkan dengan data, bukan asal bicara.

Setiap pagi, lanjut Jokowi, "sarapannya" adalah data. Pada Senin sampai Jumat, data yang tersaji di mejanya ialah mengenai harga bahan-bahan kebutuhan pokok.

Apabila ada lonjakan harga sebuah komoditas, ia akan langsung menelepon menteri terkait.

Namun di akhir pekan, data yang tersaji di depannya setiap pagi adalah mengenai elektabilitas di setiap daerah di Indonesia.

"Jadi angka-angka survei itu saya pelajari semuanya ya. Memang semuanya perlu kerja keras kita semua," ujar Jokowi.

Di samping itu, Jokowi senang elektabilitasnya di sejumlah kabupaten di Lampung cukup tinggi. Beberapa di antaranya adalah Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah dan Bandar Lampung.

Jika kondisinya demikian, target 70 persen suara dalam Pilpres 2019 diyakini dapat terwujud.

"Kemarin saya masuk ke Metro, Lampung Timur, Lampung Tengah, feeling saya kalau 70 persen sih dapat. Insya Allah. Kan saya nyalami satu per satu, kerasa betul mana yang dukung mana yang enggak. Oh ini ya dukung, oh ini ya ragu, wah ini enggak. Tapi dengan kerja keras, Insya Allah sangat bisa mencapai target," lanjut Jokowi.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved