Maruf Amin ke Lampung
Ma’ruf Amin Beri Kuliah Umum di UIN sebagai Pakar Ekonomi Syariah, Pendukung Dilarang Pakai Atribut
Namun, saat memberi kuliah umum di UIN, kapasitas Ma'ruf Amin bukan sebagai cawapres.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Ma’ruf Amin Beri Kuliah Umum di UIN sebagai Pakar Ekonomi Syariah, Pendukung Diimbau Tak Gunakan Atribut
Laporan Reporter Tribun Lampung Beni Yulianto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Setelah memberikan pengarahan di Rumah KMA Lampung, cawapres nomor urut 1 Ma’ruf Amin memberikan kuliah umum di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Senin, 26 November 2018.
Namun, saat memberi kuliah umum di UIN, kapasitas Ma'ruf Amin bukan sebagai cawapres.
Untuk itu, koordinator Kyai Ma'ruf Amin (KMA) Lampung Aryanto Munawar meminta massa pendukung untuk meninggalkan atribut jika ingin mengikuti agenda kuliah umum tersebut.
“Saya jelaskan, KH Ma’ruf Amin datang ke UIN diundang oleh UIN sebagai pakar ekonomi syariah. Jadi tidak selaku cawapres,” kata Aryanto.
Karena itu, Aryanto mengimbau kepada para pendukung untuk tidak mengenakan atau membawa atribut yang berkaitan dengan dukungan terhadap pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
• Maruf Amin Beri Kuliah Umum di Hadapan Ribuan Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung
“Jadi sudah jelas sekali. Saya memberikan imbauan, siapa pun yang membawa atribut partai atau bau politik, tidak boleh ke sana. Kalau mau ke sana, ganti (baju) dulu. Mobil KH Ma’ruf Amin juga tidak jadi berangkat itu. Tadinya kami merencanakan sampai gerbang saja. Tetapi, tidak jadi. Ditinggal akhirnya,” jelasnya.
Bangga dan Bahagia
Calon wakil presiden nomor urut 2 KH Ma’ruf Amin mengaku bangga dan bahagia dengan terbentuknya Rumah KMA di Lampung.
Pasalnya, KMA bukan hanya warga Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga lintas agama.
Hal ini diungkapkan di Rumah KMA Lampung, Pahoman, Bandar Lampung, Senin, 26 November 2018.
“Saya merasa hari ini sangat bahagia. Ternyata, KMA Lampung ini bukan saja terdiri dari NU, tapi dari lintas agama. Ini luar biasa,” ujar Ma’ruf.
Menurut Ma’ruf, dibentuknya relawan di hampir semua wilayah oleh berbagai komunitas menunjukkan bahwa mereka semakin paham bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin adalah tokoh nasionalis dan tokoh agama.
• Ma’ruf Amin: Saya Merasa Hari Ini Sangat Bahagia
Ia menjelaskan sejarah bangsa Indonesia dahulu ada nasakom (nasionalis, agama, dan komunis). Namun, karena komunis berkhianat, maka dibubarkan.
“Dulu nasakom (kependekan dari) nasionalis, agama, dan komunis. Tapi, komunis berkhianat, jadi dibubarkan. Sekarang pimpinan nasional itu adalah dua, yakni dari nasionalis dan agama. Pak Jokowi nasionalis, saya agamanya," kata Ma’ruf.
Ma’ruf menjelaskan, ia mau menjadi calon wakil presiden karena menilai Jokowi pro kepada agama.
“Pak Jokowi lebih mengambil kelompok agama karena representasi kelompok agama. Insya Allah kami berusaha sebaik mungkin unuk jaga negara ini, dari kelompok mana pun, baik suku, agama, dan bangsa, termasuk kelompok tunanetra,” paparnya.
Sebelumnya Ma’ruf Amin membantah isu bahwa calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) anti-ulama.
Hal itu dibuktikan dengan cara Jokowi menggandeng ulama sebagai wakilnya.
“Katanya anti-ulama. Anti-ulama gimana? Wong dia angkat saya jadi (calon) wakil presidennya. Ini menunjukkan bahwa dia cinta ulama. Ini dibolak-balik," ujar Ma’ruf dalam sambutan di Rumah Kyai Ma'ruf Amin (KMA), Pahoman, Bandar Lampung, Senin, 26 November 2018.
”Saya yakin, 2019 Jokowi-Ma'ruf Amin menang, apalagi di Lampung,” katanya lagi.
Elektabilitas yang ditargetkan 70 persen, menurut dia, harus lebih.
• Jokowi Disebut Anti-ulama, Ma’ruf Amin: Wong Saya Wakilnya
“Elektabilitasnya juga minimal 70 persen, harus lebih. Apalagi pendukunganya sembilan parpol koalisi besar dan programnya jelas,” jelas Ma’ruf.
”Setelah progam pertama Nawacita, maka setelah terpilih periode kedua akan pengembangan lebih luas, akan memaksimalkan utility, memperbesar kemaslahatan dan kemanfaatan. Dan, menambah yang belum ada di Nawacita pertama. Kalau yang perlu disempurnakan, kita sempurnakan,” lanjutnya.
"Harus menang besar, menang mutlak. Kita ingin negara ini 2024 tinggal landas. Kalau tidak kuat secara ekonomi dan politik, gimana tinggal landas,” beber Ma’ruf.
”Kita menolak separatisme, radikalisme, terorisme. Maka itu, kita harus menangkan pilpres agar NKRI itu utuh dan aman,” tandasnya.
Sebelumnya Ma'ruf Amin mengaku optimistis keberadaan Srikandi bisa membuat perolehan suara di Lampung di atas 70 persen.
“Kalau kemarin itu katanya Lampung diharapkan 70 persen. Dengan semangat Srikandi, perempuan ini punya kelebihan jangkauan, kemampuan. Maka saya lebih yakin di atas 70 (persen). Srikandi itu kan tidak ada hari yang tidak kampanye. Mereka selalu bergerombol, bergerak,” katanya.
Karena itu, jika menguasai ibu-ibu, Jokowi- Ma'ruf Amin akan mendapatkan kemenangan besar.
“Kita harus mengedukasi, menindak, tetapi juga membimbing (pembuat hoaks), agar tidak terulang kembali,” katanya.
Ma'ruf Amin dijadwalkan berada di Lampung selama dua hari.
Selain mengukuhkan relawan Srikandi Jokowi-Ma'ruf, dia juga dijadwalkan menggelar kuliah umum di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Lalu ia mengunjungi Pondok Pesantren Wali Songo, Lampung Tengah. (*)