Pengeroyokan Berujung Maut, Farida: Kakakku Dipukuli seperti Tikus

Pengeroyokan Berujung Maut, Farida; Kakaku Dipukuli seperti Tikus. Kejadian tragis ini masih diselidiki polisi.

Editor: Safruddin
Tribunnews.com
Pengeroyokan. 

"Ngapain sih mas malam-malam ramai-ramai di kampung orang. Wis (sudah) samean (anda) pulang saja. Apalagi ini ada anak kecil. Maaf jika kakak saya ada salah," ucap Farida menjawab para pria tak dikenal tersebut.

Tak hiraukan peringatan Farida, enam orang tersebut justru merangsek masuk.

Mereka memecah kaca depan dan merusak rumah Juari.

Sebelum lancarkan aksi penganiayaan, kawanan tersebut mematikan lampu kampung sehingga begitu gelap.

"Kejadiannya begitu cepat. Saya belum sempat tutup pintu rumah. Semuanya sudah membawa celurit dan senjata lainnya," imbuhnya.

Salah satu orang ada yang  menyabetkan celurit, ada yang memukulkan tanpa ampun pentungan, gagang cangkul, dan cor-coran.

Tak puas begitu saja, mereka menganiaya korban yang sudah tak berdaya, dalam kondisi berlumur darah itu para pengeroyok tega menyeret Juari.

Marahi Petani Karet, Jokowi: Jangan Kampanye Loh, Enggak Boleh!

Posisi tubuh Juari telungkup dengan wajah menghadap aspal. Tubuhnya diseret di jalan kampung dengan jarak 100 meter.

Juari akhirnya meninggal dunia. Kondisi mayat pun begitu mengenaskan.

Farida mengaku tak tahu apa yang melatar-belakangi pengeroyoan kepada kakaknya itu.

Kakak iparnya juga tidak bercerita apapun soal kejadian di pertunjukan kuda lumping.

"Tidak tahu, semoga pelaku segera diamankan," harapnya.

"Masih kami telusuri. Kami koordinasi dengan Buser dan Reskrim Polres Malang untuk mencari pelaku. Perkara ini masih dalam lidik kami," papar Hari.(*)

3 Santri Tewas dalam Kecelakaan Maut Mobil Pikap Terbalik di Tangerang, Sopir Baru Belajar Nyetir

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved