Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Dikepung Polisi, Tawaran Pemkot Surabaya Ditolak

Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Dikepung Polisi, Tawaran Pemkot Surabaya Ditolak

(KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)
Asrama mahasiswa Papua di Surabaya dikepung polisi, Minggu (2/12/2018) malam. 

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, diamankannya ratusan mahasiswa tersebut untuk menghindari bentrok dengan ormas yang ikut menggelar aksi kemarin.

Dihubungi secara terpisah, Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya, menyebut ada intimidasi terhadap kelompok mahasiswa Papua di Surabaya dalam aksi peringatan 57 Tahun Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat.

"Ada laporan penyerangan dan pembubaran paksa terhadap kegiatan mahasiswa Papua di Surabaya," kata Fatkhul Khoir, Koordinator KontraS Surabaya.

Kata dia, aksi menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak kebabasan berpendapat dan berekspresi, yang merupakan hak konstitusional setiap warga negara.

"Tanpa terkecuali mahasiswa Papua, yang wajib dilindungi oleh negara khusunya kepolisian," terangnya.

Tawaran Pemkot Surabaya Ditolak

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser mengungkapkan, Pemkot Surabaya telah menawarkan untuk memfasilitasi para mahasiswa Papua untuk pulang ke daerahnya masing-masing menggunakan bus.

Namun tawaran tersebut menurut penuturan Fikser, ditolak oleh mahasiswa Papua.

"Kita sudah tawarkan untuk memfasilitasi pemulangan tersebut, namun ditolak. Bahkan untuk konsumsi, mereka juga menolaknya," kata Fikser, saat ditemui di Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Minggu (2/12/2018) malam.

Fikser mengatakan, alasan para mahasiswa menolak fasilitas tersebut juga tidak spesifik.

"Mereka cuma mengatakan kalau ingin pulang dengan uang mereka sendiri, tapi prinsipnya kami sudah menawarkan untuk memfasilitasinya," ucapnya.

Dalam pemulangan 223 mahasiswa tersebut, hanya satu bus yang mengantarkan para Mahasiswa Papua sampai ke Malang, sedangkan dua bus lain mengantarkan hanya sampai ke Terminal Bus Purabaya Surabaya.

Bus tersebut lanjut Fikser sudah disediakan oleh Pemkot Surabaya, namun Aliansi Mahasiswa Papua bersikeras untuk membayar biaya sewa bus tersebut.

"Yang sampai terminal itu mereka naik bus ke daerah studinya masing-masing," pungkas Fikser.

(Kompas.com/tribun jatim)

Sumber: Kompas.com
Tags
Jawa Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved