Benarkah Konsumsi Jahe Saat Hamil Bisa Sebabkan Keguguran? Simak Faktanya
Ada rumor berkembang bahwa konsumsi jahe saat hamil dapat menyebabkan keguguran. Lalu, apakah jahe aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Penulis: Reny Fitriani | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ada rumor berkembang bahwa konsumsi jahe saat hamil dapat menyebabkan keguguran.
Lalu, apakah jahe aman dikonsumsi oleh ibu hamil?
Sebenarnya, sejak dulu banyak orang telah menggunakan jahe sebagai bumbu masakan dan obat selama berabad-abad.
Bahkan berbagai orang di belahan dunia, banyak menggunakan jahe untuk mengatasi mual dan muntah selama kehamilan.
Apakah rasa pedas yang ditimbulkan jahe dapat mengganggu kehamilan?
• Rutin Minum Teh Jahe Sebelum Tidur, Ini 6 Hal yang Akan Terjadi Pada Tubuh
• Picu Gangguan Kesehatan, Jangan Konsumsi Jahe dalam Kondisi Ini
Sebenarnya, jahe aman untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Kita dapat mengonsumsi sekitar 1 gram jahe per hari yang dikonsumsi 2 sampai 4 kali.

Memang, salah satu manfaat jahe adalah mengatasi morning sickness terkait kehamilan.
Namun, Moms harus berhati-hati untuk mengonsumsi jahe, terutama jika Moms pernah mengalami hal-hal dibawah ini:
1. Sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah atau pembekuan darah.
2. Hindari jahe jika Moms memiliki riwayat keguguran sebelumnya, gangguan pembekuan darah, pendarahan vagina, dan sering merasa pusing.
Jahe dalam dosis tinggi dapat menyebabkan keguguran atau merangsang perdarahan menstruasi.
3. Ibu hamil dengan diabetes gestasional juga harus menghindari jahe karena dapat mempengaruhi kadar gula darah.
Selain itu, American Pregnancy Association merekomendasikan konsumsi jahe dalam bentuk-bentuk yang berbeda seperti teh atau selai, bukan dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Tujuannya adalah untuk mengatasi mual di pagi hari yang kerap dijumpai oleh wanita hamil, dan menghindari risiko yang tidak diinginkan.
Sebuah studi pada 2011 bahkan menyatakan bahwa manfaat jahe untuk mengatasi mual mungkin tidak begitu signifikan seperti yang diduga sebelumnya.
Menurut studi tersebut, jahe efektif dalam mengatasi mual, namun manfaatnya tidak konsisten.
Karena itu, sebelum memanfaatkannya untuk mengatasi mual, perlu konsultasi terhadap dokter terlebih dahulu.
Jahe untuk Kecantikan

Banyak orang yang belum mengetahui manfaat dari jahe. Selain menjadi bumbu dapur, menyembuhkan sakit tenggorokan, muntah, dan mual, jahe juga memiliki manfaat positif bagi kulit dan rambut.
Jahe dapat membuat kulit dan rambut menjadi sehat, halus, dan berkilau. Nah, berikut ini adalah lima manfaat jahe bagi kulit dan rambut:
Menghaluskan
Jahe merupakan antiseptik yang kuat dalam membantu membersihkan kulit dan membunuh bakteri. Selain itu, jahe juga dapat Ini menghaluskan kulit dan bebas dari jerawat. Anda dapat mencampur jahe dengan madu lalu oleskan ke wajah yang berjerawat.
Ramuan antipenuaan
Jumlah antioksidan yang tinggi dalam jahe dapat mencegah tanda-tanda awal penuaan. Selain itu, juga membantu mencegah kerusakan dari radikal bebas dan meningkatkan sirkulasi di kulit.
Penyegar
Jumlah antioksidan yang tinggi dalam jahe juga dapat menjadi masker penyegar terbaik. Campur jahe dengan madu dan lemon. Kemudian, oleskan pada wajah secara merata selama beberapa menit.
Berkilau
Menerapkan masker jahe pada wajah dapat membuat wajah menjadi berkilau dan segar. Anda dapat mencampur jahe dengan bahan-bahan lain, seperti yoghurt atau susu untuk meningkatkan efektivitasnya.
Pertumbuhan rambut
Selain bermanfaat positif bagi kulit, jahe juga memiliki manfaat positif bagi rambut. Salah satunya pertumbuhan rambut. Gosokkan jahe ke seluruh kulit kepala selama 30 menit kemudian bilas sampai bersih.
Rambut rapuh
Selain antioksidan jahe juga mengandung seng dan fosfor, yang dapat membuat rambut bersinar. Caranya, jus jahe lalu oleskan pada rambut sambil memijatnya. Setelah selesai, bilas rambut sampai bersih.
Sumber: Nakita.id/Intisari-Online