Kini Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra Ditanya Lebih Pilih Cebong atau Kampret

Kini Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, Yusril Ihza Mahendra Ditanya Lebih Pilih Cebong atau Kampret

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2017).(KOMPAS.com/Nabilla Tashandra) 

"Ya saya berada di luar timses, jadi bukan sebagai timsesnya pak Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.

Yusril mengaku ada kerjasama, namun hal yang diingkan Yusril yakni agar kader Partai Bulan Bintang (PBB) tetap ada perwakilan legislatif di tingkat pusat.

"Kader PBB itu di daerah masih ada, tapi semakin ke atas kok makin sedikit," ujar Yusril.

Saat ditanya, apakah akan tetap memberikan kritik kepada Presiden Jokowi, Yusril tetap akan memberikan kritik.

"Sampai sekarang bisa kritik gitu enggak?" tanya Wahyu Muryadi

Yusril mengaku akan tetap memberikan kritik.

"Masih. Misalnya kasus Habib Bahar yang kemarin itu, walal," jawab Yusril.

Ia mencontohkan dalam kasus Habib bahar.

Meskipun ia juga tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan Habib Bahar, ia tetap memberikan masukan soal apakah perkara tersebut akan terus dilanjutkan atau tidak. 

"Saya memberikan pendapat pada Pak Jokowi. Sebaiknya, walau polisi telah mengambil suatu langkah hukum, pada akhirnya kan nanti yang akan ditanya presiden juga. Ini gimana, apakah akan dilanjutkan perkara ini, atau gimana," ujarnya.

Yusril mengaku, saat memberikan pendapatnya soal kasus Habib Bahar, ia meminta Jokowi untuk mencari jalan yang terbaik.

Namun, menurut Yusril, akan lebih baik jika Jokowi memaafkan Habib Bahar.

"Saya bilang, cari saja jalan yang terbaik, kalau dimaafkan lebih baik. Ya saya kemukakan pendapat saya," ungkapnya.

Setelah itu, Wahyu Muryadi memancing reaksi Yusril.

"Ada celetukan menarik, pada akhirnya semua berakhir di cebong begitu, bener nggak itu?" tanya Wahyu Muryadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved