Hati-hati! Oknum Driver Ojek Online dan Taksi Online Mencuri Saldo OVO Penumpang, Modusnya Terungkap
Sejumlah oknum pengemudi atau driver ojek online dan taksi online diduga melakukan kecurangan. Hal tersebut dilakukan dengan mencuri saldo OVO
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Sejumlah oknum pengemudi atau driver ojek online dan taksi online diduga melakukan kecurangan yang merugikan konsumen.
Hal tersebut dilakukan dengan mencuri saldo OVO, yang merupakan aplikasi transaksi secara online.
Modus oknum driver ojek online dan taksi online mencuri saldo OVO terungkap melalui penelusuran reporter TribunSumsel.com.
Modus tersebut terungkap saat seorang reporter TribunSumsel.com menemukan ketidaksesuaian antara tarif ojek online dengan saldo OVO miliknya yang terpotong.
Sebelum transaksi, ia memiliki saldo OVO sebesar Rp 52 ribu.
Kemudian, ia menggunakan jasa ojek online dengan tarif Rp 6 ribu.
"Artinya, saldo saya masih ada Rp 46 ribu," katanya.
• Driver Ojek Online Dapat Mini Cooper Seharga Rp 700 Juta, Awalnya Iseng Ikut Promo Belanja Harbolnas
Namun ternyata, saldo OVO yang tersisa hanya Rp 32 ribu.
Ia baru menyadari hal tersebut keesokan harinya, ketika hendak menggunakan kembali jasa ojek online.
"Karena pemotongan hanya Rp 6000 saya tidak begitu ambil pusing awalnya. Mungkin ada hal yang tidak saya ingat dan terpakai, namun memang tetap mengganjal di pikiran," katanya.
Pada kenyataannya, ia bukan satu-satunya korban pencurian saldo OVO.
Seorang warga lain ternyata pernah menjadi korban serupa.
Warga itu bercerita bahwa ia memiliki saldo OVO sebesar Rp 100 ribu.
Ia lalu menggunakan jasa taksi online dengan tarif Rp 12 ribu.
"Minggu lalu, saya dari Stihpada ke Kompleks Citra Grand City, tarifnya cuma 12 ribu, saldo saya 100.000," katanya.