Hati-hati! Oknum Driver Ojek Online dan Taksi Online Mencuri Saldo OVO Penumpang, Modusnya Terungkap
Sejumlah oknum pengemudi atau driver ojek online dan taksi online diduga melakukan kecurangan. Hal tersebut dilakukan dengan mencuri saldo OVO
Setelah dipotong tarif taksi online, saldo OVO tersisa seharusnya Rp 88 ribu.
"Tapi pas mau pesan lagi, di situ ada keterangan saldo saya tinggal Rp 52.000. Saya cek lagi ternyata itu dari taksi online," katanya.
• Sopir Taksi Online Nekat Lawan Tiga Begal: Kalau Saya Diam, Meninggal
Ia mengaku mengetahui pemotongan melebihi tarif setelah memeriksa riwayat transaksi di aplikasi taksi online.
"Yah mau bagaimana kalau tidak dikasih penilaian tidak bisa pesan lagi, aku sudah email (ke perusahaan taksi online) langsung, namun hingga kini, belum ada tanggapan," katanya.
Pengakuan Driver
Reporter TribunSumsel.com kemudian mewawancarai sejumlah driver ojek online dan taksi online.
Sejumlah pengemudi kemudian membongkar modus oknum driver mencuri saldo OVO.
Seorang driver taksi online, E menjelaskan, ada beberapa rekannya yang mengambil saldo OVO milik penumpang, melebihi tarif yang telah ditentukan.
"Hati-hati jika membayar pakai OVO. Penumpang sering kali tidak sadar bila saldo OVO-nya berkurang melebihi tarif bayar yang ada di aplikasinya," katanya.
Ia pun menjelaskan modus yang dilakukan oknum driver ojek online dan taksi online dalam mencuri saldo OVO milik penumpang.
Menurutnya, pada aplikasi yang dipegang driver, ada menu edit tarif.
Di menu tersebut, driver bisa menambahkan biaya-biaya lain, semisal tol dan parkir.
Dan tanpa sepengetahuan penumpang, driver mengisi menu edit tersebut.
"Biasanya, sasarannya penumpang yang buru-buru," terangnya.
"Penumpang itu langsung percaya dan tak melihat driver menyelesaikan menu pemotongan tarifnya," katanya menambahkan.