2 Kasus Pembunuhan Sadis di Lampung, Gadis Dihabisi Teman Pria dan Suami Ditikam Selingkuhan Istri
2 Kasus Pembunuhan Sadis di Lampung, Gadis Dihabisi Teman Pria hingga Ditikam Selingkuhan Istri
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - 2 kasus pembunuhan sadis di Lampung baru-baru ini terungkap pihak kepolisian.
Terbaru, seorang pria tewas dibunuh saat tidur di rumahnya di Bandar Lampung.
Belakangan diketahui pelaku ternyata pria selingkuhan sang istri.
Kasus kedua, seorang gadis belia di Lampung Utara dihabisi teman pria.
• Tak Jadi Menikah, Denny Sumargo Temui Orangtua Dita Soedarjo
Rupanya sebelum dibunuh, korban diperkosa pelaku dan pamannya.
Berikut ini berita selengkapnya.
Diperkosa lalu dibunuh
Fakta terbaru terungkap dalam kasus kematian Andi Saputra (25).
Warga Bandar Lampung itu ternyata ditikam hingga tewas oleh selingkuhan sang istri.
Hal ini diungkap oleh Polresta Bandar Lampung.
Tak hanya itu, motif sesungguhnya dari pembunuhan sadis itu pun terbongkar.
Berdasarkan keterangan polisi, istri korban bernama Rina dan pelaku penusukan Sarimin alias Meo diduga sudah terlibat perselingkuhan dalam 3 bulan terakhir.
• Video Uang Rp 7,1 Miliar Berserakan di Tengah Jalan di Amerika, Di Hong Kong Muncul Hujan Uang
Andi Saputra, warga Jalan Ir Sutami, Gang Seloja, Kampung Sukamaju, Kelurahan Way Gubak, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung ditemukan tewas.
Tersangka pelaku penusukan bernama Sarimin berhasil ditangkap tim gabungan Polsek Sukarame dan Buser Polresta Bandar Lampung.
Aparat Buru Sergap alias Buser Polresta Bandar Lampung berhasil meringkus warga Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Tanjungkarang Timur, itu pada Kamis (13/12).
Kapolsek Sukarame Komisaris Mulyadi mengungkapkan, polisi awalnya mengamankan Rina, istri korban, Rabu (12/12).
Anggota Polsek Sukaramemengamankan Rina usai pemakaman korban.
• Anak Krisdayanti Berulang Tahun, Anak dan Cucu Presiden Hadiri Pesta Meriah Ultah
Setelah mendapatkan keterangan istri korban, jelas Mulyadi, aparat Buser Polresta Bandar Lampung membekuk Sarimin.
Penangkapan berlangsung di dekat tempat cucian mobil "Andre", Kelurahan Campang Raya, Kecamatan Kedamaian.
"Kemarin (Rabu) kami amankan Rina. Dan alhamdulillah, siang barusan, sekitar pukul 13.00 WIB, Buser Polresta berhasil mengamankan tersangka eksekutor. Sekarang di polresta untuk penyelidikan lebih dalam," katanya melalui ponsel, Kamis.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, beber Kompol Mulyadi, kuat dugaan motif penusukan berujung tewasnya korban adalah perselingkuhan.
Sarimin, papar dia, sudah tiga bulan menjalin hubungan dengan istri korban.
• Penampakan Rumah Syahrini, Luar Dalam Sama Mewahnya
"Dugaannya, karena perselingkuhan. Ada jalinan cinta segitiga," ujar Mulyadi.
"Tersangka dan istri korban saling kenal saat satu kerjaan di (pengepul) barang bekas atau rongsokan di daerah Campang Raya," imbuhnya.
Merujuk pengakuan istri korban saat proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Mulyadi menjelaskan, tersangka Sarimin masuk lebih dulu ke dalam rumah.
Sarimin kemudian bersembunyi.
"Kondisi rumah tidak ada yang rusak. Setelah korban tidur, tersangka menusuk korban sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu dini hari," kata Mulyadi.
• Underpass Unila Diresmikan Malam Tahun Baru, Ini Harapan Warga Bandar Lampung
Adapun barang bukti senjata tajam jenis pisau yang menjadi alat untuk menusuk korban, hingga berita ini turun, masih dalam pencarian.
"Untuk barang bukti lainnya di lokasi, seperti seprai yang berlumuran darah, petugas sudah mengambilnya," ujar Mulyadi.
Selain Sarimin alias Meo, polisi juga menetapkan Rina, istri korban, sebagai tersangka karena mengetahui rencana penusukan tersebut.
Teriakan Istri
Aksi penusukan terhadap Andi Saputra (25) terjadi di dalam rumahnya, Rabu dini hari.
Tetangga mengetahui terjadinya penusukan setelah mendengar suara teriakan meminta tolong. Suara itu berasal dari istri Andi.
"Rumahnya kan di belakang. Istrinya lari ke rumah orangtua (korban) sambil teriak minta tolong," kata Cipto (55), warga sekitar, Rabu pagi lalu.
Sejumlah tetangga kemudian datang ke rumah korban. Saat itulah diketahui Andi ditusuk.
Cipto mengungkapkan, ketika diperiksa, keadaan pintu belakang rumah korban sudah terbuka.
"Nggak tahu (pelaku masuk dan keluar) lewat mana. Tapi, posisi pintu belakang rumah, terbuka," tutur Cipto. "Barang di dalam rumah nggak ada yang hilang," imbuhnya.
Andi diketahui mengalami luka di beberapa bagian tubuh, seperti perut, paha kanan, dan bawah leher.
Tetangga sempat membopong korban dari dalam rumah menuju teras rumah tetangga untuk menunggu ambulans tiba. Namun, korban meninggal dunia saat di rumah sakit.
Dihabisi Teman Pria
Aparat kepolisian mengungkap fakta baru di balik kasus pembunuhan RA (15).
Ternyata, ada keterlibatan orang lain selain tersangka Wagiran.
Yaitu paman dan bibi Wagiran.
Kapolres Lampung Utara Ajun Komisaris Besar Budiman Sulaksono mengatakan, pihaknya menangkap Sunarto (64) dan istrinya, Sugiah (58) di kediamannya di Umbul Semarang, Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang.
Menurut Budiman, Sunarto, paman Wagiran, ternyata ikut memperkosa RA sebelum mengembuskan nafas terakhir.
"Jadi setelah Wagiran memperkosa korban, pamannya yang melihat melakukan hal serupa," ujar Budiman saat ekspose, Selasa (11/12).
Sugiah, lanjut dia, berperan sebagai pemindah kerangka korban ke tempat lain.
Wagiran yang sebelumnya mengaku seorang diri memperkosa dan membunuh korban, akhirnya berterus terang tentang keterlibatan pamannya.
Ia mengatakan, Sunarto turut serta memperkosa korban setelah dirinya.
"Saya tidak tahu, tiba-tiba paman datang dari arah belakang dan minta juga dan paman saya memperkosa korban,"bebernya.
Setelah diketahui korban tewas, Wagiran mengangkat jenazah korban ke lokasi dikuburnya jenazah RA di lebung areal perkebunan tebu, PTPN VII Rayon 1 Apdeling 3 petak 086, Desa Negara Tulang Bawang, Kecamatan Bunga Mayang.
"Saya mau pinjam cangkul ke paman, tapi paman bilang tidak ada. Dia hanya melihat saja saat saya mengubur jenazah korban,"terangnya.
Sunarto mengakui turut serta memperkosa korban.
"Saya datang dari arah belakang, lihat Wagiran dan saya juga mau. Dikasih, lalu saya ikut memperkosa,"akunya.
Diketahui Wagiran, pria berstatus duda ini membunuh RA (15) karena cintanya ditolak dan diejek fisik.
"Saya nyatakan cinta sama dia tiga kali tapi ditolak. Alasannya saya ini jelek dan hitam," ujar Wagiran saat diwawancarai di Polsek Sungkai Selatan.
Sugiah Tak Tahu
Sugiah, bibi Wagiran, juga menjadi tersangka dalam tindak pidana pembunuhan terhadap RA.
Polisi menyebut peran Sugiah sebagai orang yang memindahkan kerangka korban.
Sugiah berkelit. Ia mengaku tidak tahu-menahu mengenai pembunuhan itu.
Menurutnya saat berkebun di perkebunan miliknya, dia menemukan tengkorak dan mengumpulkannya lalu menguburnya di tempat lain.
"Saya tidak tahu apa-apa, saya hanya menemukan tengkorak lalu mengumpulkannya dan membungkus dengan kain selanjutnya kubur kembali tidak jauh dari tempat saya menemukan tengkorak-tengkorak itu,"terang Sugiah.(ang)