Underpass Universitas Lampung (Unila) Akan Diresmikan pada Malam Tahun Baru
Underpass Universitas Lampung (Unila) Akan Diresmikan pada Malam Tahun Baru
Penulis: Romi Rinando | Editor: taryono
Proyek underpass Unila menelan dana APBD sekitar Rp 40 miliar.
Jalan terowongan tersebut memiliki panjang sekitar 400 meter dengan lebar 10 meter.
Keberadaan underpass ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan di kawasan Unila.
Target Wali Kota
Pemkot Bandar Lampung terus mengejar penyelesaian proyek pembangunan underpass (jalan terowongan) di persimpangan Universitas Lampung, Jalan ZA Pagaralam.
Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menyatakan, pengerjaan underpass simpang Unila hingga awal November telah mencapai 95 persen.
Pihaknya menargetkan proyek tersebut rampung pada akhir tahun.
"Alhamdulillah (pembangunan underpass) sudah 95 persen. Tinggal sedikit lagi, jadi (selesai)," katanya, Jumat (2/11/2018).
Jika tak ada aral melintang, pemkot akan meresmikan underpass ini pada akhir tahun, sekaligus membuka underpass untuk para pengendara.
"Peresmiannya hampir sama seperti flyover (jalan layang). Harapannya, agar kemacetan di daerah sekitar teratasi," ujar Herman.
Sutarno, pengawas proyek underpass simpang Unila dari PT Sang Bumi Ratu, menjelaskan, pengerjaan saluran air sepanjang 247 meter telah selesai.
Pihaknya saat ini sedang membuat gorong-gorong di saluran air tersebut, yang panjangnya 200 meter.
Menurut Sutarno, pembuatan gorong-gorong merupakan satu hal penting dalam pembangunan underpass.
Tanpa desain gorong-gorong yang matang, papar dia, maka jalan di underpass akan tergenang air jika hujan.
"Panjang underpass ini 320 meter, dengan saluran air 247 meter berdiameter satu meter. Nantinya, air yang berasal dari underpass akan langsung mengalir ke sungai (kali) yang berada di Terminal Rajabasa," terang Sutarno.