Live Streaming Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2 Pukul 20.00 WIB - Ada Kapolri dan Menpora
Live Streaming Mata Najwa PSSI Bisa Apa Jilid 2 Pukul 20.00 WIB - Kapolri dan Menpora
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Acara Mata Najwa pada Rabu,19 Desember 2018, mengangkat tema bertema PSSI Bisa Apa Jilid 2.
Acara yang akan tayang pada pukul 20.00 WIB tersebut dapat disaksikan melalui siaran langsung atau live Trans7 atau melalui live streaming.
Sejumlah narasumber akan hadir dalam acara tersebut.
Berdasarkan akun Instagram terverifikasi Mata Najwa, @matanajwa, ada tiga narasumber yang akan hadir.
Ketiga narasumber itu adalah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, serta Mantan Ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala.
Tautan atau link live streaming Mata Najwa edisi Rabu, 19 Desember 2018, bertema PSSI Bisa Apa Jilid 2 dapat dilihat di bawah ini.
Link Live Streaming Mata Najwa Trans7 Malam Ini edisi "PSSI Bisa Apa Jilid 2"
Tema PSSI Bisa Apa pernah diangkat pada live Trans7 Mata Najwa pada edisi Rabu, 28 November 2018 lalu.
Pada acara tersebut, kasus pengaturan skor di sejumlah kasta Liga Indonesia terbongkar.
Bahkan setelah acara itu, seorang anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengundurkan diri.
Exco PSSI bernama Hidayat tersebut sebelumnya turut dijadikan narasumber melalui sambungan telepon.
Hidayat ditelepon setelah Manajer Madura FC, Januar Herwanto, yang menjadi satu di antara narasumber di Mata Najwa bertema PSSI Bisa Apa, menyebut nama Hidayat terkait dugaan pengaturan skor.
Selepas mengundurkan diri, Hidayat pun mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Hidayat dinilai bersalah telah terlibat pengaturan skor pada pertandingan antara Madura FC melawan PSS Sleman pada 2 Mei 2018 lalu.
Komdis PSSI lalu menjatuhkan hukuman berat Hidayat.
Hidayat terkena sanksi denda Rp 150 juta, dan larangan memasuki stadion di Indonesia selama dua tahun.
Kali ini, live Trans7 akan menampilkan Mata Najwa yang mengangkat tema PSSI Bisa Apa Jilid 2 pada edisi Rabu, 19 Desember 2018, mulai pukul 20.00 WIB.
Akun Instagram terverifikasi Mata Najwa, @matanajwa, pun telah mengunggah poster acara tersebut.
• Mata Najwa Trans7 Pukul 20.00 WIB Rabu 19 Desember 2018 Angkat Tema PSSI Bisa Apa Jilid 2
• LIVE TRANS7 Mata Najwa PSSI Bisa Apa 2 Pukul 20.00 WIB - Kapolri Jenderal Tito Karnavian Bicara
Unggahan tersebut disertai sejumlah keterangan.
"Berakhirnya musim kompetisi 2018 tak hanya meninggalkan siapa yang juara dan siapa yang turun kasta, namun juga persoalan yang masih menumpuk terutama skandal pengaturan skor."
"Kejanggalan demi kejanggalan soal skandal pengaturan skor yang menyeret sejumlah pihak mulai dari pemain, ofisial pertandingan, hingga federasi satu per satu mulai terbuka."
"Jika liganya penuh manipulasi, bagaimana Garuda bisa berprestasi? Langkah konkret seperti apakah untuk memberangus para mafia yang mengotori lapangan hijau?"
"#MataNajwa kembali menghadirkan "PSSI Bisa Apa", karena sepak bola urusan kita bersama, sudah seharusnya kita satu suara melawan mafia bola," tulis akun @matanajwa.
Tautan atau link live streaming Mata Najwa edisi Rabu, 19 Desember 2018, bertema PSSI Bisa Apa Jilid 2 bisa dilihat di atas.
Rahmad Darmawan Pernah Ditawari Miliaran Rupiah
Setelah terbongkar di acara Mata Najwa Trans7, pengakuan demi pengakuan mengenai match fixing atau pengaturan skor mulai bermunculan.
Dilansir BolaSport.com, pernyataan terbaru mengenai pengaturan skor disampaikan Pelatih Mitra Kukar, Rahmad Darmawan.
Pelatih asal Lampung itu mengaku bahwa ia sempat ditawarkan untuk melakukan pengaturan skor atau match fixing, ketika menangani Sriwijaya FC pada tahun 2009.
Rahmad Darmawan menceritakan bahwa kejadian itu terjadi saat Sriwijaya FC melakoni pertandingan melawan klub asal China, Shandong Luneng, pada laga penyisihan Grup F Liga Champions Asia di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 20 Mei 2009.
Sebelum pertandingan, Rahmad Darmawan menerima telepon dari sosok yang tidak dikenal olehnya.
“Pernah satu kali saat saya masih di Sriwijaya FC dan melawan Shandong Luneng di Palembang,” kata RD.
“Waktu itu kami memang sedang telat gajian setengah bulan dan mereka menawarkan membayar uang senilai tunggakan gaji itu sekitar Rp 1,5 miliar,” kata RD menambahkan.
Mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengaku orang yang menawari pengaturan skor tersebut berasal dari Indonesia.
Orang tersebut, dikatakan RD, memiliki kedekatan dengan manajemen Shandong Luneng.
RD menjelaskan bahwa ia diminta agar Sriwijaya FC kalah oleh Shandong Luneng.
Pria asal Lampung itu tidak mau menerima tawaran tersebut, dan Sriwijaya FC meraih kemenangan dari Shandong Lunengdengan skor 4-2.
“Orang yang menelepon saya minta ketemu, tetapi saya tidak mau. Lalu, ia menelepon lagi dan meminta kami kalah,” kata RD.
“Waktu itu memang pertandingan tersebut tidak berpengaruh kepada kami. Tapi Alhamdulillah, kami menang 4-2 dan membuat Shandong Luneng gagal lolos fase grup, dan digeser oleh tim asal Korea Selatan, Seoul FC,” kata RD.
• Di Balik Layar Mata Najwa, Exco PSSI Hidayat Sempat Tolak Bicara soal Dugaan Pengaturan Skor
RD mengaku bahwa ia langsung berkomunikasi dengan manajemen Sriwijaya FC, terkait permintaan pengaturan skor tersebut.
“Shandong Luneng sempat unggul dulu, saya kaget dan takut ada anggapan macam-macam. Tapi alhamdulilah kami bisa menang,” kata RD.