Rekam Jejak Simon McMenemy, Sarjana Olahraga yang Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
PSSI akhirnya memberikan kursi pelatih timnas Indonesia kepada Simon McMenemy.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Ditopang skuat yang sebagian besar merupakan pemain berdarah campuran, McMenemy mengawal Filipina hingga semifinal Piala AFF 2010.
Mereka kalah dari Indonesia di semifinal dengan agregat 0-2.
Meski kalah, ada sejumlah perubahan dari Filipina untuk sepak bola.
"Kami menyadari perubahan saat kami kembali (pulang ke Filipina). Ada orang-orang yang menyambut kami di bandara. Rasanya seperti kelahiran olahraga baru di Filipina," ujar McMenemy saat itu.
Selepas menukangi Filipina, banyak tawaran datang untuk McMenemy di kawasan Asia Tenggara. Vietnam lebih dulu menarik perhatian pelatih 32 tahun tersebut.
McMenemy menukangi klub Vietnam, Dong Tam Lom An pada 2011.
Setelah itu, baru ia memulai petualangan dipesepakbolaan Indonesia.
Pelatih kelahiran 6 Desember 1977 itu memilih melatih Mitra Kukar. Saat itu, ia menggantikan Benny Dollo hingga akhir musim.
• Timnas Indonesia Kalah dari Timnas Thailand, Luis Milla Ikut Dipersalahkan
Petualangan McMenemy berlanjut ke Pelita Bandung Raya pada 2013.
Namun, ia dipecat dan digantikan oleh Darko Janackovic.
McMenemy melanjutkan karier ke klub Maladewa New Radiant dan klub Filipina Loyola Meralco Sparks hingga 2016.
Pembicaraan kontrak hingga deal dengan New Radiant bahkan dikabarkan hanya melalui sosial media twitter.
Pada 2017, ia kembali ke Indonesia untuk menukangi Bhayangkara FC.
Di klub berjuluk Guardian ini, McMenemy langsung mempersembahkan trofi juara Liga 1.
"Tak ada yang mengharapkan kami menjadi penantang gelar juara. Tetapi, saya tak akan mengatakan jika ini adalah cerita Leicester City. Kami bukan tim yang mengandalkan serangan balik - kami memainkan sepak bola atraktif dan mendominasi," ujar McMenemy.