Tergulung Karpet Saat Main Ponsel, Bocah 9 Tahun Selamat dari Tsunami Banten
Seorang bocah 9 tahun selamat dari bencana tsunami Banten setelah tergulung karpet ruang tamu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang bocah 9 tahun selamat dari bencana tsunami Banten setelah tergulung karpet ruang tamu.
Saat tsunami menerjang, bocah bernama Faris Erlando alias Ando itu sedang bermain ponsel di ruang tamu resort.
Saat itu, ia bersama kakak dan ayahnya sedang mengikuti acara liburan.
Faris Erlando alias Ando merupakan salah satu bocah korban selamat dari bencana tsunami yang terjadi di Banten.
Sang ibu pun sangat bersyukur bisa kembali memeluk anaknya itu, setelah bisa pulang ke rumahnya di Kampung Kelapa, RT 03/18, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Ando berhasil selamat bersama ayah serta kakaknya.
Ia sempat tergulung tsunami Banten dalam acara liburan karyawan RSUD Tarakan Jakarta di Anyer, Banten.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Panas ke Arah Selatan
Ando menceritakan, peristiwa mengerikan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Sabtu (22/12/2018).
Saat itu, Ando tengah asyik bermain ponsel di ruang tamu resort, yang tengah disewa rombongannya bersama dua orang anggota rombongan lain.
Sedangkan, kebanyakan rombongan yang lainnya, termasuk sang kakak dan ayah, tengah berkumpul di aula resort.
Mereka sedang menghadiri acara yang digelar panitia.
Ando menuturkan, beberapa saat sebelum air laut menggulungnya, angin yang cukup kencang berembus.
"Ada angin kenceng, terus karpet terbang langsung ada air masuk, langsung mati lampu," kata Ando kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (25/12/2018).
"Kebawa ombak, berusaha naik ke atas (permukaan air)," kata Ando menambahkan.
Seketika, Ando pun terombang-ambing gulungan ombak.
Ponsel yang ia pegang pun hilang.
Tak lama setelah tsunami menerjang, Ando mengatakan bahwa bangunan ruang tamu tersebut langsung roboh.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG - Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terus Terdengar dari Pulau Sebesi
Namun sebelum bangunan roboh, ia lebih dulu hanyut terbawa ombak menjauhi bangunan tersebut.
"Pas kebawa ombak, langsung roboh rumahnya, tapi nggak ketimpa bangunan," kata Ando.
Ando mengungkapkan, setelah berhasil ke permukaan air, ia langsung mengikuti korban selamat lainnya.
Sang ayah, Nur Samsu (44) yang berada beberapa ratus meter dari ruang tamu, rupanya sempat melihat Ando digulung tsunami.
Ibu dari Ando, Sri Uning Haryati (43), menuturkan, suaminya melihat Ando digulung ombak.
Ando tergulung karpet ruang tamu.
"Kebawa ombak, kegulung karpet pula. Kayak lemper jadinya, dibungkus karpet sama springbed," kata Sri.
"Bapaknya sempat menyaksikan seperti itu, dia cerita kemarin pas video call," kata Sri menambahkan.
Akibatnya, Ando hanya mengalami luka robekan kecil di sekujur tubuhnya.
Ditambah, beberapa luka lebam bekas benturan benda keras di kepala, punggung, dan tangan.
• Video-video Tsunami Lampung, Warga Berlari ke Tempat Tinggi hingga Kondisi Kerusakan dan Pengungsian
"Mungkin keajaiban dari Allah kita gak tahu ya, saat terbanting kemana kemari sama ombak dai kebungkus karpet, secara nalar sih gak ini, tapi kuasa Allah. Makanya dia tidak punya luka yang terlalu bahaya," ungkap Sri.
Sri menuturkan bahwa ayah dari Ando, Nur Samsu (44) dan kakaknya, Faisal Asami (14) juga berhasil selamat dari bencana tsunami Banten tersebut.
Namun kini, mereka masih menjalani perawatan di RSUD Tarakan Jakarta.
Hingga pukul 13.00 WIB, Selasa (25/12/2018), tercatat 429 orang meninggal dunia akibat tsunami Banten dan Lampung.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur.
"Jumlah korban meninggal hingga Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 429 orang, 1.485 orang mengalami luka-luka, dan 154 orang hilang," ujar Sutopo, Selasa (25/12/2018).
Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka.
Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang, dan 40 unit rumah rusak.
Lampung Selatan daerah terdampak, meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Ketibung.
• UPDATE TSUNAMI LAMPUNG BANTEN - Ternyata Hingga Kini, Telah Terjadi 12 Kali Tsunami di Selat Sunda
Tercatat 108 orang meninggal dunia, 279 orang luka-luka, dan 1.373 orang mengungsi.
Sedangkan di Pesawaran, terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.
Sutopo menjelaskan, bahwa Kabupaten Pandeglang menjadi wilayah yang paling banyak ditemukan korban jiwa, yaitu sebanyak 290 orang meninggal dunia dan 1.143 orang mengalami luka-luka.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Bocah Bogor Selamat Dari Tsunami, Sang Ayah Lihat Anaknya Tergulung Karpet di Tengah Ombak