UPDATE ERUPSI GAK- Gunung Anak Krakatau Semburkan Debu Vulkanik hingga 2.500 Meter
UPDATE ERUPSI GAK- Gunung Anak Krakatau Semburkan Debu Vulkanik hingga 2.500 Meter
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Safruddin
Hal tersebut membuat seluruh aktivitas warga di pulau terhenti.
"Sekarang, debu GAK menyelimuti pulau. Dan, suara letusannya semakin kuat. Karena itu, kami minta dievakuasi karena khawatir dengan aktivitas GAK," terang Suganda, Rabu (26/12/2018).
• Cibir Donasi Korban Tsunami di Lamsel, Polda Selidiki Kasus hingga Orangtua Janji Serahkan Anaknya
Seorang warga Pulau Sebesi lainnya, Abduraham menerangkan, suara dentuman yang terdengar selalu diikuti kilatan yang menakutkan.
Kejadian seperti itu, kata dia, sebelumnya tidak terjadi, meski aktivitas GAK meningkat.
"Kondisinya sangat mencekam. Debu GAK mulai menyelimuti Pulau Sebesi. Suara gelegar letusan juga sangat kuat," kata dia.
Proses evakuasi sekitar 1.300-an warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku pada Rabu (26/12/2018) menggunakan tiga kapal laut.
Warga disambut langsung oleh Plt Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dan Sekkab Lamsel, Fredy SM.
Beberapa warga yang sakit langsung dibawa ke puskesmas rawat inap Bakauheni.
Sementara, warga lainnya dibawa ke penampungan di lapangan tenis indoor Kalianda.
"Kita sudah menyiapkan dapur umum khusus di lapangan tenis indoor untuk melayani warga dari Pulau
Sebesi yang dievakuasi," kata Nanang Ermanto.
Meski begitu, ada sekitar 600 warga Pulau Sebesi yang masih bertahan tinggal di pulau.
Mereka mengungsi di bukit.
"Warga ini masih mengungsi di tenda-tenda. Masih ada wanita dan anak-anak," kata Ardy, relawan dari pegiat literasi Perahu Pustaka yang juga warga setempat.
Untuk mereka yang masih mengungsi di bukit, Nanang Ermanto mengatakan, pihaknya akan mengirimkan bantuan sembako.
Namun ia berharap, para warga itu bisa segera mengungsi ke daratan menggunakan kapal-kapal nelayan dan tradisional yang ada.
• VIDEO - Ketua DPRD Lampung Selatan Minta Pengungsi Jangan Pikirkan Harta di Rumah
Status Siaga