Pria Asal Palembang Habisi Pemuda karena Tak Terima Istrinya Diperkosa, Polisi Ungkap Perselingkuhan

Pria Asal Palembang Habisi Pemuda karena Tak Terima Istrinya Diperkosa, Polisi Ungkap Perselingkuhan

SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Pembunuhan dan Perselingkuhan - Kapolsek Kertapati Palembang AKP I Putu didampingi Kanit Reskrim Ipda Deni Suryawan, ketika mengintogerasi tersangka JY (28), ketika rilis perkara di Mapolsek Kertapti Palembang Kamis (3/1/2019). 

Pria Asal Palembang Habisi Pemuda karena Tak Terima Istrinya Diperkosa, Polisi Ungkap Perselingkuhan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus perselingkuhan berujung pembunuhan terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Polisi menangkap pelaku JY karena membunuh Ratanca (25), pria selingkuhan istrinya.

Benarkah pembunuhan itu dilatarbelakangi perselingkuhan?

Alasan berbeda justru diungkapkan tersangka, yang mengaku kasus pembunuhan dilatarbelakangi pengakuan istrinya yang mengatakan telah diperkosa pemuda bernama Ratanca.

Wanita 50 Tahun Selingkuh dengan Tetangga Saat Tahun Baru, Digerebek Suami Lalu Rumahnya Dihancurkan

Karena merasa sakit hati lantaran istrinya telah diperkosa, JY (28) kemudian membunuh pria yang telah memperkosa istrinya.

Dikutip dari Sripoku, JY telah dimankan petugas di Polsek Kertapati Palembang, Kamis (3/1/2019).

JY telah membunuh korban Ratanca (25), tetangganya yang tercatat sebagai warga Jalan Putri Dayang Rindu, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang.

Korban ditikam JY hingga korbannya pun meninggal dunia.

Kapolsek Kertapati AKP I Putu Suryawan didampingi Kanit Reskrim Ipda Denny Irawan mengatakan, peristiwa penikaman hingga menyebabkan korban tewas ini, terjadi pada Rabu (26/12/2018) lalu sekitar pukul 05.00.

"TKP (tempat kejadian perkara) nya di Jalan Puteri Dayang Rindu, Keramasan, Kertapati.

Motifnya, tersangka kesal pada korban karena selingkuhi istrinya," ujar AKP I Putu Suryawan, ketika rilis perkara di Polsek Kertapati Palembang.

Lanjut AKP I Putu Suryawan, setelah menikam korban, tersangka langsung melarikan diri ke Bangka, hingga akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Sungai Liat.

"Dari sanalah, kita berhasil mengamankan barang bukti baju korban dan baju tersangka.

Terkait barang bukti sajam ketika diambil keterangan, pengakuan JY dibuang tersangka ke Sungai Keramasan, masih dicari," tegas AKP I Putu Suryawan.

Sedangkan, tersangka JY mengaku, nekat menghabisi nyawa korban lantaran kesal dengan ulah korban yang telah melakukan perkosaan terhadap istrinya.

"Saya kesal pak, dia telah memperkosa istri saya dengan cara membekap mulutnya. Setelah itu, istri saya ngadu ke saya," akunya.

Mendapatkan laporan aksi pemerkosaan dari istrinya, tersangka langsung keluar rumah mencari keberadaan korban.

Tepat di TKP, tersangka bertemu dengan korban dan langsung menikam korban sebanyak dua kali.

"Setelah itu, saya langsung lari ke Bangka. Tapi dalam pelarian itu, saya merasa tidak tenang, lalu saya menyerahkan diri," ungkapnya dengan menundukan kepala.

Istri Selingkuh dengan Mertua Dibunuh Suami

Sementara kasus berbeda yang tak kalah mengenaskan soal perselingkuhan terungkap di Jawa Timur belum lama ini.

Seorang suami bernama Jumali (25) warga Desa Batur, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri, Kholifatul Hasanah (20).

Jumali nekat membunuh Kholifatul lantaran memergoki istrinya selingkuh dengan mertuanya atau ayah dari Jumali.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/12) pembunuhan itu sendiri sudah terjadi setahun lalu.

Namun baru kali ini terungkap setelah polisi lakukan otopsi jenazah Kholifatul.

Pada awal pemeriksaan, Jumali membantah telah membunuh istrinya.

Ia berujar istrinya meninggal karena sakit kronis. Namun pada akhirnya Jumali mengakui perbuatannya.

"Saya sakit hati, istri saya selingkuh dengan ayah saya sendiri," kata Jumali.

Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurnianto berujar pada Maret 2018 pihaknya mendapat laporan dari keluarga korban atas kematian Kholifatul.

Polres Probolinggo lantas menindaklanjuti laporan tersebut dengan mendatangkan tim forensik dari Polda Jatim.

"Dari hasil otopsi ternyata Kholifah meninggal dunia akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya."

"Ada bekas cekikan di lehernya dan bekas benturan keras di kepala. Setelah dilakukan penyelidikan lebih dalam, terkuak bahwa Kholifah telah dibunuh oleh suaminya sendiri," beber Eddwi di Mapolres Probolinggo, Jumat (28/12).

AKBP Eddwi mengatakan, pengungkapkan kasus tersebut memang memakan waktu lama.

Hal ini lantaran kondisi jenazah yang rusak karena sudah dimakamkan selama tiga bulan dan kerumitan mengenai kasus tersebut.

"Tapi akhirnya kasus pembunuhan tersebut sudah terungkap. Kholifah dibunuh suaminya sendiri. Diawali dengan pertengkaran, Kholifah lalu dibunuh. Jumali terancam hukuman penjara seumur hidup," pungkasnya. (*)

(Sripoku/Kompas.com)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved