Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Abu 1.500 Meter
Gunung Anak Krakatau (GAK) Mengalami Erupsi, Tinggi Semburan Lebih 1.500 Meter
Erupsi Gunung Anak Krakatau Tahun 1883 menewaskan ribuan orang dan membuat seluruh dunia menjadi mencekam.
Letusan ini memiliki efek yang menghancurkan pulau-pulau dekat Krakatau, hingga memicu tsunami luar biasa yang menyapu ratusan desa di pesisir Jawa dan Sumatra.
Air mendorong daratan beberapa mil di tempat-tempat tertentu, dengan balok-balok karang seberat 600 ton berakhir di pantai.
Setidaknya 35.000 orang tewas, meskipun angka tersebut belum bisa dipastikan.
Tsunami berjalan hampir di seluruh dunia, gelombang tinggi yang luar biasa terlihat ribuan mil jauhnya pada hari berikutnya.
Gunung api ini melemparkan begitu banyak batu, abu dan batu apung ke atmosfer di daerah terdekat, bahkan matahari hampir tidak terlihat dalam beberapa hari.
• Kejadian Aneh di Rumah Komedian Sule, Rizky Febian Ungkap Sosok Bayangan Hitam yang Bikin Merinding
Dalam beberapa minggu, matahari muncul dengan warna aneh di hadapan orang-orang dari seluruh dunia karena debu halus berhamburan di atmosfer.
Selama 3 bulan berikutnya, puing-puing tinggi di langit menghasilkan matahari terbenam berwarna merah yang jelas.
Namun, setelah metelus gunung Krakatau hancur dan menyisakan anak Krakatau di sebuah pulau kecil yang terus tumbuh rata-rata 5 inchi setiap minggunya. (*)