Wanita Otak Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Pagaralam Ternyata Pernah Jadi Istri Polisi
Wanita Otak Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Pagaralam Ternyata Pernah Jadi Istri Polisi
Sebelumnya Tika Herli dan korban Ponia ternyata saling kenal satu sama lain.
Pelaku juga mengetahui jika korban yang bekerja di salah satu toko kue ini buta huruf.
Dengan modal itu, tersangka Tika mengelabui korban dengan cara mengajak korban untuk menyimpan uangnya di salah satu bank.
Lantaran korban telah percaya dengan pelaku, korban tidak menaruh kecurigaan dengan menyerahkan kartu ATM serta kode PIN miliknya.
Pelaku Tika kemudian dengan leluasa menguras uang milik korban Ponia.
Mengetahui uang tabungannya telah di kuras oleh Tika, korban berusaha meminta penjelasan dan meminta uang miliknya dikembalikan.
"Diduga lantaran aksinya telah ketahui korban dan tidak senang terus ditagih, pelaku Tika gelap mata dan merencanakan membunuh Ponia," kata Kapolres.
"Pelaku Tika kemudian mengajak Riko dan Jefri untuk membunuh korban, dengan imbalan uang Rp 5 juta," jelas Kapolres.
Setelah mengajak kedua pelaku lainnya, kawanan ini kemudian menjemput korban Ponia.
Saat itu, Ponia ditemani anaknya Selvi yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
Mereka kemudian menaiki sebuah mobil yang disewa para pelaku dari rentalan menuju ke arah luar kota pada sore Jumat lalu.
Tiba di sekitar kawasan liku Lematang sekitar pukul 20.00 WIB pelaku Riko dan Jefri atas suruhan Tika menghabisi nyawa Ponia.
Ponia tewas dengan cara dicekik dan pukul menggunakan sebatang kayu.
"Melihat ibunya dibunuh, Selvia anak Ponia berusaha melarikan diri," katanya.
"Namun berhasil ditangkap oleh para pelaku kemudian ikut dihabisi nyawanya," papar Kapolres.