12 Jabatan Penting di Pemprov Lampung Bakal Kosong di Awal 2019, Ini Daftarnya
12 Jabatan Penting di Pemprov Lampung Bakal Kosong di Awal 2019, Ini Daftarnya
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Heribertus Sulis
12 Jabatan Penting di Pemprov Lampung Bakal Kosong di Awal 2019, Ini Daftarnya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sembilan posisi pejabat eselon II di Pemprov Lampung hingga kini masih dijabat oleh pelaksana tugas. Meski tergolong strategis, tapi hingga kini jabatan tersebut masih kosong alias belum ada pemiliknya.
Pemerintah Provinsi Lampung masih menunggu persetujuan terkait lelang jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) atau posisi eselon II dari Kementerian Dalam Negeri.
Pj Sekretaris Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan usulan ke Kemendagri untuk membuka lelang JPTP.
• Masa Jabatan Gubernur Lampung Tinggal 6 Bulan, 20 Pejabat Eselon II Dimutasi, 12 Posisi Kosong
Namun, hingga saat ini belum ada persetujuan dari Kemendagri.
“Secepatnya (lelang JPTP). Kemarin itu kan kami sedang fokus dalam penanganan pascatsunami. Itu kan prosesnya harus pengajuan usulan dulu ke Mendagri.
Kami berharap Mendagri bisa segera menyetujui,” kata Hamartoni, Minggu, 6 Januari 2019.
Diketahui, meski rotasi JPTP telah dilakukan oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo beberapa waktu lalu, sejumlah posisi eselon II masih mengalami kekosongan.
Dari catatan Tribunlampung.co.id, masih ada sembilan posisi yang kosong.
Kesembilan posisi tersebut adalah sekretaris DPRD Lampung, kepala Biro Umum, kepala Biro Organisasi, kepala Biro Humas dan Protokol, kepala Balitbangda, kepala Biro Administrasi Pembangunan, kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, direktur umum dan pelayanan RSUAM, dan asisten bidang pemerintahan Setprov Lampung.
Kesembilan posisi tersebut saat ini diisi oleh pelaksana tugas (Plt).
Kemudian, di awal tahun 2019, akan ada dua posisi JPTP yang kosong.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Dessy Romas pensiun pada 1 Januari 2019 dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Budiharto pensiun pada 1 Maret 2019.
Ditambah lagi jika jabatan Sekprov Lampung telah definitif, maka dipastikan satu posisi JPTP lagi akan mengalami kekosongan.
Dengan demikian, diperkirakan akan ada 12 posisi jabatan eselon II yang kosong di awal 2019.
• VIDEO - 20 Pejabat Eselon II Pemprov Lampung Dimutasi
Sekprov Masih Misteri
Posisi Sekretaris Provinsi Lampung definitif hingga saat ini belum ada kejelasan.
Meski sudah berganti tahun, keputusan presiden (keppres) tentang siapa sosok yang menjabat Sekprov Lampung definitif masih misteri.
Kapuspen Kementerian Dalam Negeri Bahtiar mengaku belum mengetahui informasi terbaru mengenai keppres tersebut.
“Belum, belum ada informasinya. Saya juga belum dapat update-nya seperti apa,” kata Bahtiar saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Jumat, 4 Januari 2019 siang.
Senada, Kabid Pengembangan Pegawai BKD Lampung Rendi Reswandi juga mengaku belum mendapatkan informasi terbaru mengenai keppres tersebut.
Bahkan, Rendi mengaku sedang berada di Jakarta mencari tahu informasi terbaru.
“Ini saya sedang di Jakarta. Tapi belum tahu, belum dapat informasinya,” ujar Rendi melalui pesan WhatsApp, Jumat sore.
Namun saat ditanyakan lebih lanjut apakah ada pernyataan dari Kemendagri, Rendi tidak membalas lagi pesan yang dikirimkan Tribun. Panggilan telepon pun tidak direspons.
Diketahui, tahapan tes dalam seleksi pengisian jabatan Sekprov Lampung telah berakhir pada 12 Oktober lalu.
Dari empat peserta yang mengikuti tes, tiga nama akhirnya diumumkan panitia seleksi untuk diajukan ke presiden.
Ketiga nama yang lulus adalah Asisten Bidang Administrasi Umum Setprov Lampung Hamartoni Ahadis, Inspektur Lampung Syaiful Dermawan, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Lampung (saat ini Kepala BKD Lampung) Dewi Budi Utami.
Berdasarkan Surat Keputusan Pansel Nomor 26/PANSEL-JPTM/2018 tertanggal 13 Oktober 2018, Hamartoni menempati peringkat pertama dengan nilai 86,59.
Kemudian, peringkat kedua diisi oleh Syaiful Dermawan dengan skor 75,58.
Dewi Budi Utami menempati posisi terakhir dengan skor 75,42. (*)