Tribun Lampung Selatan
Antusiasnya 130 Anak Korban Tsunami Sekolah di Tenda Pengungsian
Sebanyak 130 anak yang menghuni tempat pengungsian di lapangan tenis indoor Kalianda antusias mengikuti proses kegiatan belajar.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Daniel Tri Hardanto
Anak-anak korban tsunami Lampung Selatan pun akan mengikuti KBM-nya yang pertama usai bencana tsunami.
Namun, tidak seperti pelajar lainnya yang melakukan KBM di gedung sekolah, anak-anak korban tsunami akan belajar di tenda-tenda pengungsian dan juga menumpang di sekolah yang bangunannya tidak rusak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan Thomas Amirico mengatakan, anak-anak korban tsunami juga akan melakukan proses KBM hari ini.
Berdasarkan data dinas, terus dia, ada empat sekolah yang rusak akibat diterjang tsunami pada Sabtu, 22 Desember 2018 lalu.
Kerusakan paling parah terjadi pada SD Negeri 2 Kunyir dan SDN Batu Balak.
jumlah siswa yang terdampak tsunami sebanyak 316 orang.
Dari jumlah tersebut, 232 anak berasal dari SDN 1 Kunjir dan 145 merupakan siswa SDN 2 Kunjir.
"Nantinya akan kita gabungkan ke sekolah terdekat terlebih dahulu. Menunggu proses perbaikan gedung sekolah selesai atau ada gedung yang bisa digunakan sementara," terang Thomas.
Namun, untuk para siswa yang ikut orangtuanya mengungsi di lapangan tenis indoor Kalianda, proses belajar mengajar akan dilakukan di tenda darurat yang berdekatan dengan tempat pengungsian.
Sudah ada tiga tenda yang disiapkan di lapangan tenis indoor.
"Untuk siswa yang ikut mengungsi dengan keluarganya ke tempat kerabat mereka. Mereka akan diikutkan pada sekolah terdekat dengan tempat mereka mengungsi," kata Thomas.
Para siswa korban tsunami ini juga telah diberi bantuan alat tulis untuk belajar dan juga sarana sekolah lainnya.
Seperti pakaian dan tas. Untuk tenaga pengajar di sekolah darurat, nantinya akan dibantu oleh para relawan.
Ada 18 relawan yang siap. Mereka telah menyatakan siap untuk membantu para guru mengajar anak-anak. (*)