Bangun Masjid Istiqlal di Era Presiden Soekarno dan Mengabdi 66 Tahun, Mbah Parno Diganjar Rumah

Sejak pemancangan tiang pertama oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961, Mbah Parno telah berganti-ganti pekerjaan di Masjid Istiqlal.

KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Mbah Suparno, pegawai Masjid Istiqlal yang dapat hadiah rumah dari Kementerian Agama, ditemui di rumahnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019). 

Sri Wahyuni, salah satu anak Mbah Parno, bercerita bahwa keluarga tak ada yang menyangka sang ayah akan mendapat hadiah rumah.

Sri Wahyuni pertama kali tahu ketika adiknya Novi yang juga bekerja di Istiqlal, diminta membawa sang ayah ke acara Ngobras atau Ngobrol Santai bareng Menteri Agama.

"Dikirimin undangannya, kirain acara biasa, cuma tahu pokoknya Bapak wajib datang diminta sama Menteri Agama," ujar Sri Wahyuni.

Di dalam undangan memang tertera acara "Penyerahan bantuan rumah untuk Mbah Suparno pelayan Frederich Silaban Arsitek Masjid Istiqlal".

Bakal Dikunjungi Raja Salman, Masjid Istiqlal Siapkan Lift dan Toilet Khusus

Namun Mbah Parno dan anak-anaknya mengira itu Suparno yang lain.

"Ya pas tahu benar dapat rumah senang banget lah," kata Sri Wahyuni.

Namun, Mbah Parno sendiri merasa biasa saja.

"Perasaan biasa saja. Karena saya kerja puluhan tahun memang bukan untuk mencari penghargaan, tapi untuk ibadah," kata dia.

Mbah Parno juga tak akan menempati rumah itu.

Ia masih betah tinggal di Kemayoran karena masih ingin mengabdi di Masjid Istiqlal dan merawat musala di tempat tinggalnya.

"Rumah ini biar dihuni sama anak-anak saya. Saya masih mau dekat dengan Istiqlal," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Mbah Parno, Dapat Rumah Setelah 66 Tahun Mengabdi di Masjid Istiqlal 

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved