Inilah Sosok Capres Nurhadi di Kehidupan Nyata, Beda Banget dengan yang Viral sebagai Capres Fiktif

Inilah Sosok Capres Nurhadi di Kehidupan Nyata, Beda Banget dengan yang Viral sebagai Capres Fiktif

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Kolase Tribunnews
Pasangan Capres Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo 

Nurhadi-Aldo menyebut dirinya ada di nomor urut 10 dan diusung dari koalisi "Trojal-Tronjol Maha Asik".

Terkadang Nurhadi-Aldo menyajikan slogan dan quotes kocak untuk netizen.

Meski kampanye capres-cawapres ini dikemas sedemikian menyerupainya dengan kampanye sungguhan, namun tidak ada maksud buruk atau bahkan  untuk memperkeruh suasana.

Capres dan Cawapres fiktif ini hanyalah guyonan sebagai langkah kecil meredam suasanan menjelang Pilpres 2019.

Karena diketahui, mendekati Pilpres 2019 di dunia maya sering menjadi ajang debat kusir yang tentu saja membuat suasana semakin panas.

Lalu, siapakah sebenarnya capres fiktif Nurhadi yang belakangan tenar di Facebook, Instagram, hingga Twitter itu?

Nurhadi memang benar ada di kehidupan nyata, namun sepertinya tidak sesuai dengan tampilan fiksinya di poster yang tersebar luas.

Bahkan, di dunia nyata Nurhadi berbeda dengan yang ada diposter yang seolah menggambarkan dirinya semakin berwibawa dengan pakaian rapi.

Ternyata, Nurhadi adalah seorang yang berprofesi sebagai tukang pijat refleksi yang tinggal di salah satu kios Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bapak empat anak yang berasal dari Desa Golantepus RT 006 RW 004, Kecamatan Mejobo, Kudus ini telah menjadi tukang pijit sekitar 15 tahun lamanya.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Nurhadi menyatakan bahwa dirinya tak mengenal siapa yang menjadi calon wakil presiden yang di dalam poster itu.

"Saya malah tak tahu dan tidak kenal siapa cawapres pasangan saya itu." ucap Nurhadi.

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Nurhadi-Aldo adalah hasil imajinasi seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu tepatnya, seorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, Jogja menghubunginya via aplikasi mesenger, dan mengaku sebagai pengagum Nurhadi.

Karena sudah mendapat izin, sejak itulah kemudian capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo tercipta. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved