Tribun Pringsewu

Kisah Relawan Pengawal Ambulans Diludahi, Dibentak, dan Hampir Ditabrak

Aksi yang mereka lakukan terkadang dinilai orang lain kurang kerjaan, sebab dapat membahayakan diri sendiri.

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: martin tobing
TRIBUN LAMPUNG/ROBERTUS DIDIK
Albi Setya Perdana relawan pengawal ambulans yang membawa pasien rujukan. Ia bersama rekan relawan lainnya tergabung dalam komunitas Indonesian Escorting Ambulans (IEA). 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Robertus Didik Budiawan Cahyono

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU -  ALBI Setya Perdana sedang duduk di jok sepeda motor halaman parkir Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu.

Di samping kuda besi milik pemuda itu, terparkir ambulans.

Ia merupakan relawan pengawal ambulans yang membawa pasien rujukan.

Ia bersama rekan relawan lainnya tergabung dalam komunitas Indonesian Escorting Ambulans (IEA).

Anggota komunitas ini mengendarai sepeda motor bertugas membuka jalur jalan ambulans agar tidak terhambat selama perjalanan.

Tahanan Gelar Akad Nikah di Mapolsek, Usai Ijab Kabul Langsung Masuk Sel

Kegiatan itu mengemban misi sosial

Banyak kisah dirasakan Albi dan rekannya sebagai relawan pengawal ambulans.

Mereka pernah mendapat perlakukan tak pantas dari para pengendara lain karena merasa terganggu dengan keberadaan relawan ketika berada di jalan raya.

"Pernah diludahi sama pengendara. Sering berargumen dengan pengendara yang masih ngotot tidak mau menepi untuk memberi jalan ambulans".

"Banyak pengendara belum memahami apa yang harus dilakukan saat ambulans melintas di jalan," ujar Albi.

Warga Keluhkan Jalan Pekon Sinar Waya Rusak Pringsewu Berlubang dan Berdebu

Reza Arifiansyah relawan pengawal ambulans lainnya menambahkan, pernah juga diludahi dan sempat mau ditabrak pengendara lainnya.

Aksi yang mereka lakukan terkadang dinilai orang lain kurang kerjaan, sebab dapat membahayakan diri sendiri.

"Misal berada di jalur jalan padat dan macet kami turun dari motor atau mengambil jalur lawan untuk membuka jalan ambulans di tengah kemacetan".

"Mungkin aksi kami ini berbahaya, tapi di benak kami, bagaimana agar ambulans cepat sampai di rumah sakit tujuan, dan pasien pun tertangani," ujarnya.

67 Pengungsi Tsunami Asal Pulau Sebesi Dipindah ke Wisma Atlet Kalianda

Ronal Elvansa, seorang sopir Ambulans Pringsewu menyatakan, terharu dengan upaya relawan berusah membuka jalur bagi ambulans.

Relawan rela turun dari motor dan mengetuk jendela mobil pengendara demi memberitahu ada ambulans mau melintas.

Menurutnya, keberadaan relawan ambulans sangat membantu mempercepat waktu tempuh antara 15 menit sampai dengan 20 menit ke tujuan.

Apalagi pada jam-jam padat kendaraan pagi atau sore, sebelumnya ketika ada kemacetan dan tidak ada relawan, ambulans ikut terjebak macet. (*)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved