Innalillahi . . . Kabar Duka Datang dari Capres Tronjal-Tronjol Nurhadi dan Aldo

Inalillahi . . . Kabar Duka Datang dari Capres Tronjal-Tronjol Nurhadi dan Aldo

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
Facebook Nurhadi Aldo
Capres Nurhadi dan Cawapres Aldo yang Viral 

Inalillahi . . . Kabar Duka Datang dari Capres Tronjal-Tronjol Nurhadi dan Aldo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kabar duka datang dari Capres Nurhadi-Aldo. Pasangan Capres fiktif ini mengunggah kabar duka meninggalnya ibunda Nurhadi di media sosial.

Kabar duka ibu Capres Nurhadi meninggal itu disampaikan melalui akun Instagram @nurhadi_aldo, Minggu (13/1/2019) pagi.

Dalam cuitannya timses dan relawan Nurhadi-Aldo mendapat kabar bahwa telah berpulang Ibunda Nurhadi.

"Inalillahi timses dan relawan mendapatkan kabar bahwa telah berpulang Ibunda capres kita bpk Nurhadi, mari kita doakan semoga amal dan ibadahnya diterima disisi-Nya. #McQueenYaQueen," tulis akun @nurhadi_aldo.

Kabar duka ini pun memantik doa dari kalangan netizen.

Berikut beberapa di antaranya:

@farhangusmar: Innalilahi wainailaihi rojiun semoga amal ibadahnya diterima disisinya Amin

@inst_aliah: Innalilahi wa innailaihi rojiun, turut berdukacita

@roby_alv: Turut berduka pak ??

@aeriusrufy: Innalillahi wainnailaihirojiun

@istriagung: Turut berduka pak ??

@lasmini007: Innalillahi wa innaillaihi rojun.. Semoga amal ibadah ibu bapak Nurhadi diterima di sisiNya untuk keluarga yg selengkapnya

@paijosaputro55: Innalilahi...semoga Khusnul khatimah

@riann_jejegu: Innalilahi waina ilaihi rojiun, tetap semangat pak semoga bapak di kuatkan, semangat calon presiden #mcqueenyaqueen

@arifsofarulanwar: Innalillah wainnailaihi raji'un, semoga khusnul khatimah.. alfatihah..aamiin Turut berduka cita bapak @nurhadi_aldo dan selengkapnya

@yolanr.a_: Innalilahi wainailaihi rojiun. Turut berduka ya pak

@rajaarab_: @ahmadhelmyfaishalzaini amiin pak yai

@kamilqbo: Innalillahi turut berduka pak nurhadi

@diffawaluyan: turut berduka cita idola??

Viral Capres Nurhadi-Aldo, 3 Misteri Akhirnya Terungkap

Sosok Nurhadi yang muncul sebagai calon presiden atau capres fiktif menghebohkan warganet.

Capres dan cawapres fiktif Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai ramai menjadi perbincangan pada Sabtu (5/1/2019).

Hingga Selasa (8/1/2019) pukul 14.00 WIB, poster-poster Nurhadi dan Aldo masih banyak dibagikan warganet.

Bahkan, tanda pagar (tagar) atau hastag #UdahNurhadiAja masih menduduki trending topic nomor satu di Twitter hingga pukul 14.00 WIB, Selasa (8/1/2019).

Capres dan cawapres yang mengaku dari nomor urut 10 dengan diusung dari koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asik" tersebut mendadak viral di jagat maya.

Pasangan capres dan cawapres Dildo tersebut tentunya cuma sekadar guyonan belaka.

Tidak ada maksud buruk atau bahkan harapan untuk memperkeruh suasana.

 Nasib Terkini Nurhadi Setelah Diusung Jadi Capres 2019, Benar-benar Akan Jadi Juru Kampanye?

Capres dan cawapres fiktif itu hanyalah "intermezzo", sebagai langkah kecil untuk meredam suasana menjelang Pilpes 2019 yang terus saja memanas di media sosial.

Siapakah sebenarnya capres fiktif Nurhadi yang belakangan tenar di Facebook, Instagram, hingga Twitter itu?

Nurhadi memang benar ada di kehidupan nyata.

Tak seperti tampilan fisiknya di medsos yang begitu berwibawa ala orang berkelas, Nurhadi ternyata bekerja sebagai tukang pijat refleksi.

Ia tinggal di satu kios di Pasar Brayung, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bapak empat anak asal Desa Golantepus RT 006 RW 004, Kecamatan Mejobo, Kudus, itu telah 15 tahun bekerja sebagai tukang pijat.

Setelah viral, ada sejumlah misteri yang menjadi pertanyaan.

Hal itu mulai dari sosok cawapres fiktif hingga kreator pembuatnya.

Sedikit demi sedikit, misteri-misteri tersebut mulai terungkap.

 Sosok Nyata di Balik Capres Nurhadi yang Viral sebagai Calon Presiden Fiktif

Tak Kenal Sosok Cawapres Fiktif

Meski muncul berpasangan dalam poster yang beredar di media sosial, Nurhadi mengaku bahwa ia tidak kenal dengan sosok cawapresnya.

"Saya malah tidak tahu dan tidak kenal siapa cawapres pasangan saya itu," tutur Nurhadi, kepada Kompas.com, Minggu (6/1/2019).

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Nurhadi mengatakan, berbeda dengan dirinya, sosok Aldo tidak ada di kehidupan nyata alias fiktif.

"Saya tidak kenal siapa itu Aldo. Aldo itu hanya fiktif dan tidak ada di kehidupan nyata," ujar Nurhadi.

"Hanya Nurhadi yang ada di kehidupan nyata. Hehehe..," lanjut Nurhadi.

Makna Tronjal-Tronjol

Capres dan cawapres fiktif Nurhadi dan Aldo yang mengaku dari nomor urut 10, diusung koalisi "Tronjal-Tronjol Maha Asik".

Mengapa koalisi yang mengusung capres dan cawapres boneka itu dinamai Tronjal-Tronjol Maha Asyik?

Nurhadi mengaku, penamaan itu bukan asal-asalan.

 Viral Capres-Cawapres Fiktif Nurhadi dan Aldo, Banjir Dukungan dari Netizen

Ada makna mendalam di baliknya.

Begitu juga, angka 10 yang menandai nomor urut pasangan Dildo.

Tronjal-Tronjol, katanya, lebih tepat disematkan untuk orang bodoh.

Bukannya akhir-akhir ini, banyak ditemui warganet yang seenaknya sendiri tronjal-tronjol saat mengunggah status di akun media sosialnya, tanpa didasari fakta dan etika.

"Tronjal-tronjol Itu seperti kondisi sekarang. Banyak orang asal ngomong dan timbul berita hoaks di sana-sini," tutur Nurhadi.

"Kata itu untuk orang bodoh. Ya sindiran saja biar orang lebih berhati-hati kalau ngomong di publik. Untuk angka 10 diambil dari komunitas angka 10 akun saya. Artinya, keikhlasan kepada Tuhan atau para pencinta Tuhan," tuturnya menambahkan.

Misteri Kreator Andal

Di balik ketenaran Nurhadi, ada sosok misterius yang membuatnya menjadi viral.

Edwin adalah sosok misterius yang disebut-sebut sebagai sutradara di balik layar, yang menciptakan capres dan cawapres fiktif, Nurhadi dan Aldo (Dildo).

Edwin tentunya bukan orang sembarangan hingga bisa memopulerkan Nurhadi ke muka publik.

Betapa tidak, ia bisa membuat seorang tukang pijat yang tak mengantongi kepiawaian khusus menjadi naik daun.

Dalam sekejap, Nurhadi mendadak menjadi tenar bak artis.

Edwin yang seolah-olah sebagai tim sukses capres dan cawapres guyonan itu menciptakan akun media sosial sebagai media untuk kampanye.

Banyak meme lucu berisi sindiran dan pesan khsusus yang diunggah "sang kreator andal", untuk menyedot respons para warganet.

"Saya tidak masalah untuk bahan bercandaan asal tidak melanggar hukum. Saya sama sekali tidak mengenal Edwin dan tidak pernah bertemu. Dia tiba-tiba menghubungi saya dan meminta izin apakah berkenan jika diviralkan melalui pencapresan fiktif. Ternyata tak disangka, saya lantas jadi terkenal," kata Nurhadi.

Menurut Nurhadi, pasangan capres dan cawapres Dildo adalah hasil imajinatif seorang warga yang mengaku berasal dari Yogyakarta.

Pada Desember 2018 lalu, seseorang yang mengaku bernama Edwin asal Sleman, DIY, menghubunginya via aplikasi Messenger.

Dalam obrolan itu, Edwin mengaku sangat mengagumi Nurhadi.

Awalnya, beberapa tahun lalu, melalui akun Facebook pribadi, Nurhadi membentuk "Komunitas Angka 10".

Di komunitas yang disebutnya sebagai para pencinta Tuhan dengan anggotanya yang telah mencapai ribuan itu, Nurhadi sering mengunggah kalimat bijak dan kalimat motivasi.

"Nah, kemudian ada orang yang mengaku dari Yogyakarta bernama Edwin. Dia yang mengikuti akun saya itu mengaku ngefans dengan saya. Apalagi, pengikut saya di komunitas angka 10 mencapai puluhan ribu. Kata dia, unggahan-unggahan saya itu lucu dan menginsiprasi," kata Nurhadi.

Dari situlah kemudian capres dan cawapres bayangan, Nurhadi dan Aldo (Dildo) mulai tercipta.

Edwin terus intens berkomunikasi dengan Nurhadi.

Saat itu, Edwin meminta izin kepada Nurhadi apakah berkenan jika nama dan wajahnya diviralkan melalui medsos sebagai capres fiktif.

Nurhadi pun mengamini penawaran itu asalkan tidak melanggar hukum dan agama.

Apalagi, sejalan karena sama-sama jengah atas situasi menjelang Pilpres 2019 yang menurut mereka sudah tidak sehat.

 Sosok Capres Nurhadi di Kehidupan Nyata, Beda Banget dengan yang Viral sebagai Capres Fiktif

Maka, terbentuklah capres dan cawapres fiktif tersebut di medsos hasil karya Edwin yang disebutnya sebagai tim suksesnya.

Hanya sebatas "dagelan politik" yang berisi sindiran-sindiran dengan politik saling sikut saat ini.

"Saya jawab, kenapa harus saya kok tidak orang lain saja. Kata Edwin sih saya lebih berpotensi tenar karena dikenal banyak pengikutnya. Ya sudah saya setuju dengan syarat dimanfaatkan sebaik mungkin. Sebagai humor politik saja untuk meredam ketegangan suasana Pilpres 2019. Saya nggak mau terjadi keributan hanya karena beda pilihan presiden," ungkap Nurhadi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved