Tindakan Para Mahasiswa yang Bikin Soeharto Malu dan Marah Besar
Tindakan Para Mahasiswa yang Bikin Soeharto Malu dan Marah Besar, Simak Laporannya
Sejarah kemudian mencatat peristiwa ini dengan nama Malapetaka 15 Januari 1974 atau Peristiwa Malari.
Pemerintah Orde Baru menuding mahasiswa melakukan kekerasan dan kerusuhan.
Hal ini menjadi alasan bagi rezim pimpinan Soeharto untuk menangkap sejumlah aktivis mahasiswa dengan dalih menjadi dalang Peristiwa Malari.
Baca liputan lengkap tentang kekuasaan Presiden Soeharto dalam liputan interaktif, VIK: Kejatuhan (daripada) Soeharto.
Awal bentrokan
Dikutip dari buku "Menyibak Tabir Orde Baru" karya Jusuf Wanandi, mahasiswa sebelumnya melakukan demonstrasi lunak di dalam kampus.
• Bukan Sepi Job, Evi Masamba Ungkap Penyebab Jarang Muncul di Stasiun TV
Hingga kemudian, mereka mulai memberanikan diri untuk turun ke jalan.
Momen kedatangan PM Jepang Kakuei Tanaka yang berkunjung ke Jakarta dijadikan momentum untuk aksi demonstrasi.
Awalnya, mahasiwa melakukan aksi di kampus Universitas Trisakti.
Aksi tersebut dikenal dengan Apel Tritura 1974, yang berisi tiga tuntutan yaitu "turunkan harga, bubarkan asisten pribadi presiden, dan gantung koruptor".
Pada acara itu, aksi juga diakhiri dengan pembakaran boneka Tanaka yang disimbolkan sebagai penjajah ekonomi.
Pada hari itu, juga ratusan mahasiswa dan pelajar melakukan long march dari Universitas Indonesia (UI) di Salemba, Jakarta Pusat ke Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta Barat.
Kerusuhan mulai pecah ketika massa ingin bergerak menuju Istana Kepresidenan.
Saat itu, mulai terjadi bentrok mahasiswa dengan aparat.
Pada sisi lain, mahasiswa juga telah bersiap siaga di di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.